Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 17 nama tokoh nasional seperti Puan Maharani, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Fadel Muhammad, Hidayat Nurwahid, Soetrisno Bachir, dan Akbar Tandjung, masuk dalam bursa calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Sekjen DPP Partai Gerinda Achmad Muzani dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Jumat, mengatakan, DPP Partai Gerindra sudah menjaring 17 nama bakal cawapres untuk disandingkan dengan Prabowo Subianto. Nama-nama tersebut, katanya, berasal dari usulan pimpinan daerah, masukan dari sejumlah elemen masyarakat, dan pertimbangan partai. Selain Puan Maharani, Sri Sultan, Fadel Muhammad, Hidayat Nurwahid, Soetrisno Bachir dan Akbar Tandjung, nama lainnya di antaranya Jimly Asshiddiqie, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawangsa, Yenny Wahid, Tifatul Sembiring, Muhaimin Iskandar, Erros Djarot, Marwah Daud Ibrahim, Surya Paloh, Sandiaga Uno, dan Yuddy Chrisnadi. Menurut Achmad Muzani, ke-17 nama itu nantinya akan diseleksi dan dinilai oleh sebuah tim, yang kemudian akan memilih calon wapres yang mampu mendongkrak dukungan terhadap pencalonan Prabowo. DPP Partai Gerindra, tegasnya, akan mengerahkan segala kekuatan, termasuk menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain, guna menyukseskan pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden dalam Pilpres 2009. Ia berharap, partai-partai lain menghormati sikap politik yang diambil Partai Gerindra tersebut. "Keputusan Rapimnas Partai Gerindra pada Oktober 2008 lalu sudah bulat bahwa calon presiden kami adalah Prabowo Subianto. Kerena itu, segenap kekuatan kami saat ini diarahkan untuk kemenangan itu," kata Muzani yang didampingi Direktur Gerindra Media Centre Haryanto Taslam. Hal senada juga ditegaskan Haryanto Taslam, mantan Wakil Sekjen PDI Perjuangan yang kini telah bergabung dengan Partai Gerindra. Menurut Haryanto Taslam, pencalonan Prabowo sebagai calon presiden adalah garis politik partai yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena itu, partai-partai lain, termasuk PDI Perjuangan, hendaknya menghormati sikap politik Gerindra dengan tidak mendegradasi pencalonan Prabowo sebagai capres menjadi cawapres. Namun demikian, Sekjen Partai Gerindra Achmad Muzani dalam kesempatan itu juga menyatakan rasa bangganya atas dinominasikannya Prabowo Subianto sebagai pendamping Megawati oleh kader-kader PDI Perjuangan. "Itu menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap Prabowo," jelas Achmad Muzani. Menurut dia, selama ini hubungan personal dan komunikasi politik antara Prabowo dengan Megawati dan Taufik Kiemas cukup baik dan hangat. Jalin koalisi Achmad Muzani juga tidak menampik kemungkinan Partai Gerindra berkoalisi dengan partai-partai lain untuk menyukseskan pencalonan Prabowo menjadi presiden. Namun kemungkinan koalisi itu akan ditentukan kemudian, termasuk dengan partai-partai mana saja yang akan dirangkulnya. "Yang pasti, dengan atau tanpa dukungan dari partai lain, kami akan mencalonkan Prabowo dengan segenap kekuatan yang ada," lanjut Muzani. Karena itu, katanya, partainya bertekad untuk mengumpulkan suara dan kursi sebanyak-banyaknya dalam Pemilu legislatif yang akan berlangsung pada 9 April 2009 mendatang. DPP Partai Gerindra juga menyambut baik dukungan yang sudah diberikan oleh sejumlah elemen masyarakat untuk kemenangan Partai Gerindra dan pencalonan Prabowo. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009