Jakarta (ANTARA/JACX) -  Sebuah video yang menampilkan sekumpulan orang berkerumun di ujung jalur penyeberang, tepi jalan raya beredar di Twitter.

Sejumlah orang yang berkerumun itu tampak memakai seragam aparat, sedangkan sebagian lain berbaju putih panjang. Situasi yang tampak menampilkan lokasi di kawasan Timur Tengah.

Namun, tidak terlihat jelas kegiatan yang sedang dilakukan orang-orang itu karena video yang disuguhkan tampak tertutup sebuah gambar di depannya.

Sang pemilik akun menambahkan narasi pada unggahan yang muncul 9 Agustus 2022 itu:
"Gaes sengaja ini vidio guwe tutupi yaaa..karena tak nyaman untuk ditonton
Konon katanya ini Penyebar Khilafah di arab di pancong lehernya di tengah jalan,”

Unggahan itu telah dilihat oleh lebih dari tiga ribu kali oleh pengguna Twitter, dan disukai 149 pengguna lainnya.

Lantas, benarkah video tersebut merupakan tindakan eksekusi terhadap penyebar khilafah di Arab Saudi?
 
Unggahan hoaks yang menyebut terdapat tindakan eksekusi terhadap penyebar khilafah di Arab Saudi. (Twitter)


Penjelasan:
Video yang ditampilkan pengguna Twitter itu bukanlah tindakan eksekusi terhadap penyebar khilafah, melainkan ekskusi wanita asal Myanmar.

Wanita itu dituduh melakukan pelecehan seksual dan pembunuhan terhadap anak tirinya di Arab Saudi pada 2015.

Video itu serupa dengan konten yang diterbitkan Vice berjudul, "Woman Is Publicly Beheaded in Saudi Arabia’s Tenth Execution of 2015". Vice mempublikasikan konten itu pada 16 Januari 2015.

Publikasi lain serupa yang menampilkan video itu terdapat pada situs Middle East Eye, dengan judul "Saudi Arabia publicly beheads a woman in Mecca", pada 22 Desember 2015.

Dengan demikian unggahan yang mengklaim terdapat tindakan eksekusi penyebar khilafah di Arab Saudi merupakan informasi salah atau hoaks.

Klaim: Eksekusi penyebar khilafah di Arab Saudi
Rating: Salah atau hoaks

Cek fakta: Hoaks! Kemunculan masjid di atas awan

Baca juga: Kesbangpol sebut 140 anggota Khilafah Muslimin ada di NTT

Baca juga: Polisi: hampir 30 sekolah terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022