Semester pertama ini pertumbuhan kredit cukup baik sekitar 9,8 persen dan itu sebetulnya sudah melebihi target kami yang sekitar 6 persen
Jakarta (ANTARA) - Portofolio kredit Citibank, N.A Indonesia (Citi Indonesia) di Semester 1 2022 meningkat 9,8 persen (yoy) menjadi Rp43,7 triliun yang didukung kinerja bisnis institusional banking sebagai kontributor utama.

“Semester pertama ini pertumbuhan kredit cukup baik sekitar 9,8 persen dan itu sebetulnya sudah melebihi target kami yang sekitar 6 persen,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam Konferensi Pers Economic Outlook & Pemaparan Kinerja Citi Indonesia di Jakarta, Kamis.

Kontributor utama pertumbuhan portofolio kredit Citibank berasal dari sektor industri manufaktur serta perantara. Pada lini institutional clients group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan dan sektor publik.

Batara menyampaikan per kuartal dua 2022, jumlah kredit institutional group berhasil tumbuh sebesar Rp4,1 triliun atau 13 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

“Didorong dari pertumbuhan kredit di lini banking, capital markets and advisory (BCMA) dan lini commercial,” ujarnya.

Tak hanya itu, pertumbuhan portofolio kredit Citi ditunjang oleh tingkat kualitas dana pihak ketiga berkelanjutan yang tumbuh sebesar 11,1 persen yang memungkinkan bank untuk mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 64 persen. Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26 persen.

Kemudian penurunan gross Non-Performing Loan (NPL) dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen dari periode yang sama tahun lalu. Serta Citi juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit dengan menjaga rasio Net NPL tetap rendah yaitu sebesar 0,26 persen.

“Hal ini mencerminkan peningkatan kualitas asset. Kami yakin bahwa kualitas portfolio kredit kami tetap dalam kondisi baik karena penerapan prinsip kehati-hatian dalam manajemen resiko untuk mengatasi dampak dari pandemi,” tuturnya.

Lebih lanjut Batara mengungkapkan bahwa terdapat pertumbuhan yang pesat dalam penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Hampir semua transaksi pengiriman dana atau 99 persen sudah dilakukan melalui platform elektronik sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri meningkat sebesar 54 persen (yoy).

Citi Indonesia juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digitalnya di sepanjang tengah tahun 2022 dengan perkembangan sebesar 181 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Hal ini merupakan salah satu peran penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis wealth management di tengah pandemi COVID-19,” ucap dia.

Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 24 persen selama kuartal kedua tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Masih terdapatnya pertumbuhan kredit dibarengi dengan manajemen kas yang lebih variatif ikut menyumbang pertumbuhan pendapatan tersebut.

Selanjutnya dari sisi bisnis Retail Banking, Citi Indonesia turut berpartisipasi dalam peluncuran Obligasi Syariah Negara Republik Indonesia berdenominasi USD, yaitu INDOIS27NEW dan INDOIS32 pada bulan Juni 2022.

Baca juga: Laba bersih Citibank capai Rp750 miliar di Semester 1, naik 63 persen
Baca juga: Citibank Indonesia perkirakan inflasi inti 3,5 persen di akhir tahun
Baca juga: Citibank: Indonesia cukup baik serap dampak negatif gejolak global

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022