Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mendorong program digitalisasi transaksi antara penjual dan pembeli di Pasar Kebayoran Lama yang telah diluncurkan oleh Bank DKI belum lama ini.

"Terima kasih kepada Bank DKI serta Perumda Pasar Jaya atas pelaksanaan Launching Digitalisasi Pasar Kebayoran Lama ini," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan Mukhlisin dalam keterangan tertulis, Kamis.

Mukhlisin mengatakan, dengan adanya peluncuran digitalisasi di Pasar Kebayoran Lama ini bisa membantu memacu kemajuan perekonomian di wilayah KotaJakarta Selatan.

Menurut dia, dengan adanya digitalisasi ini kontak antara pembeli dan penjual dapat diminimalisir sehingga dapat terhindar dari berbagai macam virus dan bakteri yang menempel, salah satunya COVID​​​-19.

Selain itu, digitalisasi ini juga memudahkan para pembeli dalam bertransaksi praktis dan cepat tanpa menggunakan uang tunai (cash) sehingga tak perlu repot saat proses pembayaran.S

Sekitar 25 penjual di pasar ini telah terdaftar menerima QR Barcode pembayaran dari Bank DKI dan tidak ada minimal pembayaran saat memakainya.

Baca juga: Kebayoran Lama tingkatkan pengawasan dan penindakan cegah COVID-19
Baca juga: Pedagang dan pembeli Pasar Kebayoran Lama kena sanksi PSBB


Mukhlisin memilih Pasar Kebayoran Lama sebagai salah satu pasar yang didigitalisasi lantaran memiliki jumlah pembeli dan penjual yang cukup besar.

Ia juga berharap anak muda Jakarta Selatan bisa memanfaatkan digitalisasi ini dengan membayar melalui QR Barcode yang praktis dan tidak memakai uang tunai.

"Pasar Kebayoran Lama ini sangatlah representatif, mengingat bahwa kategori pasar ini termasuk Unit Pasar Besar, yang memiliki jumlah pedagang dan pembeli cukup besar," katanya.

Salah satu pedagang, Sukanti mengaku  terbantu dengan adanya QR Barcode yang dibagikan Bank DKI hari ini.

Meski begitu, ia mengaku pembeli masih lebih sering membeli secara manual alias menggunakan uang tunai lantaran belum banyak yang tahu mengenai sistem pembayaran baru tersebut.

"Pembayaran 'online' baru disosialisasikan hari ini. Baru masuk Rp25 ribu, orang beli ketumbar," tutur Sukanti.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022