Jakarta (ANTARA/JACX) - Kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan sejumlah perwira polisi dan jajaran dibawahnya menjadi sorotan publik, sejak Juli 2022.

Satu per satu kepingan teka-teki penembakan itu mulai terkuak dan terus menjadi pembahasan warganet, karena menyangkut kredibilitas institusi kepolisian.

Salah satu pembicaraan yang muncul di Tiktok diklaim sebagai rekaman suara terakhir sebelum penembakan Brigadir J.

Unggahan tersebut viral hingga ditayangkan lebih dari 32 juta kali dan disukai oleh lebih dari 1 juta pengguna lain.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
Percakapan terakhir sebelum penembakan. Bagaimana kalau kalian yang ada diposisi ini? #km50apakabar? #brigadirj #ferdisambp #bharadae #polri

Namun, benarkah unggahan tersebut merupakan rekaman percakapan terakhir sebelum penembakan Brigadir J?
 
Unggahan hoaks yang menyatakan terdapat rekaman percakapan terakhir sebelum peristiwa penembakan terhadap Brigadir J. Faktanya, itu adalah rekaman terakhir anggota FPI sebelum tewas pada Desember 2020. (TikTok)


Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, rekaman suara yang viral di TikTok itu bukan rekaman suara terakhir sebelum perstiwa penembakan terhadap Brigadir Joshua Hutabarat, atau disebut Brigadir J.

Itu adalah rekaman percakapan terakhir anggota Front Pembela Islam (FPI) sebelum tewas pada Desember 2020 yang diunggah oleh akun YouTube Mata Najwa.

Pengunggah rekaman di TikTok itu menyematkan kontennya dengan sejumlah tagar yang seakan-akan terkait kasus penembakan Brigadir J, seperti #brigadirJ #ferdisambo #bharadaE dan #polisi.

Terkait kasus kematian Brigadir J, informasi terbaru terkait rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo ataupun rumah dinasnya, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, tidak mengungkap percakapan suara.

Rekaman CCTV yang juga dipublikasikan CNN Indonesia itu hanya memperlihatkan jejak kehadiran Brigadir J dan istri di rumah dinas, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Komnas HAM RI, seperti dilaporkan ANTARA pada 5 Agustus 2022, menyatakan telah mendapat foto, dokumen, kontak, akun, termasuk sejak kapan percakapan dilakukan.

Bukti-bukti itu diperoleh Komnas HAM dari tim siber Polri setelah memeriksa 10 ponsel terkait kematian Brigadir J.

Komnas HAM, hingga Kamis (11/8) malam, belum memaparkan hasil analisa terhadap bukti-bukti itu, termasuk sejumlah "raw material" terkait percakapan.

Dengan demikian, tidak ada bukti terbaru merujuk pada rekaman percakapan terakhir sebelum peristiwa penembakan Brigadir J. Unggahan pada TikTok itu merupakan hoaks.

Klaim: Percakapan terakhir sebelum penembakan Brigadir J
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Misinformasi! Polisi tilang pengendara motor yang bersandal jepit

Baca juga: Polri: Motif tewasnya Brigadir J diungkap di persidangan

Baca juga: Komnas HAM temukan indikasi kuat pelanggaran HAM kematian Brigadir J

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022