Tentu senang dan bangga sekali, menunjukkan ada bibit unggul yang kita miliki
Jakarta (ANTARA) - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik yang digelar pada 6-11 Agustus berakhir dengan munculnya sejumlah rekor-rekor baru yang ditorehkan oleh atlet-atlet kelompok umur U-18 dan U-20 di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah.

Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI) mengaku bangga dengan rekor baru yang diciptakan oleh atlet muda, menandakan Indonesia memiliki bibit atlet atletik yang potensial.

"Tentu senang dan bangga sekali, menunjukkan ada bibit unggul yang kita miliki. Tugas kami berikutnya memastikan mereka mendapatkan pembinaan yang baik supaya bisa terus berprestasi. Semoga ini jadi awal yang baik," ujar Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jatim jadi juara umum Kejurnas Atletik 2022

Berdasarkan laporan tertulis PB PASI, Kejurnas yang melombakan kategori U-18, U-20, serta senior ini melombakan sebanyak 124 nomor dan diikuti oleh 1.500 atlet dari 34 provinsi di Indonesia.

Salah satu dari ribuan atlet yang menciptakan rekor baru ialah Valentine Vanesa Lonteng, atlet asal Minahasa Selatan. Lonteng memecahkan rekor Kejurnas U-18 nomor 100 meter putri, dengan catatan waktu 11,61 detik.

Catatan yang dibukukan pada hari pertama Kejurnas, mengungguli rekor sebelumnya yang dipegang Nurul Imaniar dengan catatan waktu 11,97 detik pada tahun 2010.

Tak berhenti di situ, Lonteng juga memecahkan rekor Kejurnas U-18 nomor 200 meter putri atas namanya sendiri. Lewat catatan waktu 24,37 detik, dia memecahkan rekor sebelumnya 24,84 detik saat Kejurnas Atletik 2019 di Pakansari, Bogor, Jawa Barat.

Rekornas lain hadir dari lontar martil U-20, yang ditorehkan atlet putra asal Lampung, Dedy Yusuf.

Dedy menciptakan jarak lemparan sejauh 56,91 meter, mematahkan rekor yang telah bertahan selama 5 tahun milik Denny Putra asal Riau, dengan jarak lemparan 56,38 meter.

Baca juga: PASI gagas orang tua angkat bagi atlet berprestasi

Sedangkan pada nomor U-20 putri, Natasya Mahdalita asal Jawa Barat menorehkan lontaran 49,98 meter, memecahkan rekor sebelumnya yang sudah bertahan delapan tahun atas nama Tresna Puspita dari provinsi yang sama.

Nomor lompat tinggi U-20 putri juga menghadirkan rekornas baru. Nabila Fafriliani, asal Jawa Timur, mencatatkan lompatan setinggi 1,73 meter. Hasil ini memecahkan rekor 1,72 meter yang dibukukan Nadia Anggraini dari DKI Jakarta pada delapan tahun silam.

Sebagai bentuk apresiasi, Luhut secara pribadi menyiapkan bonus untuk atlet yang memecahkan rekornas. Bonus ini akan diberikan di luar hadiah kejuaraan yang mereka peroleh.

"Bonus ini hanya sebagai tambahan motivasi. Saya ingin atlet-atlet bisa berprestasi dengan baik dan punya harapan ke depan. Kami tidak ingin memberikan uang saja atau fasilitas lain, tapi juga mendorong mereka mendapatkan pendidikan yang bagus," ujar Luhut.

Kejurnas Atletik 2022 ditutup dengan Jawa Timur menjadi Juara Umum dengan raihan 24 emas, 25 perak, dan 17 perunggu. Menyusul di posisi kedua adalah Jawa Tengah dengan 16 emas, 19 perak, dan 18 perunggu. Sementara Jawa Barat melengkapi posisi ketiga dengan 12 emas, delapan perak dan sembilan perunggu.

Baca juga: Jateng lampaui target emas Kejurnas Atletik 2022 meski "runner up"

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022