Faskes yang menjadi lokasi kunjungan evaluasi implementasi "public private mix" di antaranya klinik, puskesmas, dan rumah sakit (RS) milik pemerintah maupun swasta
Tangerang, Banten (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Provinsi Banten bersama Kemenkes dan tim eksternal "review" yang berasal dari World Health Organization (WHO) melakukan kunjungan Evaluasi Implementasi Public Private Mix (PPM) Tuberkulosis (TBC) ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes).

Sub Koordinator Pengendalian, Pencegahan, Penyakit Menular (P3M) Dinkes Tangerang, Lisa Felina di Tangerang Jumat mengatakan kegiatan kunjungan ke faskes ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 10 - 12 Agustus 2022.

Adapun faskes yang menjadi lokasi kunjungan evaluasi implementasi "public private mix" di antaranya klinik, puskesmas, dan rumah sakit (RS) milik pemerintah maupun swasta.

Ia menjelaskan kunjungan ini dilakukan sebagai upaya mengetahui program PPM yang telah diimplementasikan dan gambaran fasilitas pelayanan kesehatan dalam menanggulangi Tuberkulosis (TBC) di Kota Tangerang.

Kemudian dilihat juga mengenai rekomendasi tatalaksana yang diberikan oleh "external reviewer" melalui wawancara bersama tim manajemen, tim pelayanan dan mantan pasien TBC.

“Dengan memiliki fasilitas yang baik serta pelayanan yang memadai, hal ini membantu dalam tatalaksana TBC yang dimulai dari penemuan terduga, penemuan kasus hingga pengobatan pasien TBC,” katanya.

Dinkes berharap dengan kegiatan ini dapat memotivasi rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas dalam pelayanan TBC. Serta menerapkan rekomendasi yang telah diberikan oleh tim external viewer.

“Diharapkan praktik baik dari RS An-Nisa dan RSUP dr. Sitanala. dapat diterapkan di seluruh RS di Kota Tangerang, baik milik pemerintah maupun milik swasta,” demikian Lisa Felina.

Baca juga: Dinkes Tangerang tangani 11.000 penderita TBC

Baca juga: Kemenkes: 8 provinsi jadi target prioritas eliminasi TBC di Indonesia

Baca juga: 1.153 WBP Rutan Tangerang ikut cek HIV dan TBC

Baca juga: Dinkes Tangerang sisir penyakit TBC radius 20 meter penderita

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022