Sejak tahun 2018 pemerintah konsisten menerbitkan instrumen sukuk hijau, yang juga diterbitkan secara global
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah menerbitkan sukuk hijau global mencapai 5 miliar dolar AS hingga saat ini.

"Sejak tahun 2018 pemerintah konsisten menerbitkan instrumen sukuk hijau, yang juga diterbitkan secara global," ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam acara LIKE IT : Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Dengan penerbitan tersebut ia menyebutkan Indonesia berhasil menjadi salah satu negara emerging market atau pasar berkembang yang mampu memposisikan dan memanfaatkan kesempatan, dengan terus meningkatnya kesadaran maupun kebutuhan untuk mencari instrumen yang bersifat ramah lingkungan.

Indonesia bahkan berhasil menerima penghargaan sebagai negara yang mampu memiliki transaksi sukuk dolar AS global terbesar dan sukuk hijau dolar AS yang terbesar dengan tenor 10 tahun.

Baca juga: Kemenkeu: Sukuk hijau perkuat Indonesia di Syariah

Kendati begitu Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia tidak hanya berfokus kepada investor global dalam penerbitan sukuk hijau, lantaran saat ini Pemerintah RI mulai gencar menerbitkan sukuk ritel hijau domestik, terutama bagi para investor individual di Tanah Air.

"Langkah ini di dalam rangka untuk melakukan penetrasi yang semakin dalam dan luas bagi para investor di Indonesia, terutama level ritel," ucap dia.

Dengan begitu Sri Mulyani menilai para investor sukuk hijau di Indonesia tidak harus merupakan penanam modal dengan dana miliaran, tetapi juga dalam ukuran kecil seperti Rp500 ribu maupun Rp10 juta.

Untuk segmennya, sukuk ritel terus ditingkatkan pemerintah yang menyasar kaum generasi milenial dan perempuan.

Baca juga: Otoritas London: Indonesia tunjukkan kepemimpinan dalam keuangan hijau

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022