Ada pembiaran dari pihak Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan Indonesia harus mewaspadai agenda besar Israel karena negara Yahudi itu melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar.

“Indonesia harus mewaspadai agenda besar Israel. Hal ini karena Israel melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar sehingga membuat delegasi Israel secara masif datang ke Indonesia melalui berbagai macam aktifitas, baik perekonomian, olah raga, dsb,” ujar Sarbini dalam siaran pers MER-C yang diterima di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, lanjut dia, MER-C perlu memberikan warning kepada rakyat dan pemerintah Indonesia agar hal ini dapat diwaspadai.

“MER-C memandang perlu memberikan warning kepada pemerintah dan juga rakyat Indonesia untuk sama-sama mewaspadai agenda besar Israel, yaitu terbukanya hubungan diplomatik Indonesia dan Israel,” kata dia.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza bantu korban serangan Israel

Dokter yang telah berpengalaman di berbagai wilayah perang dan konflik baik di dalam maupun di luar negeri ini lebih lanjut menyampaikan bahwa adanya kunjungan delegasi Israel menandakan pemerintah belum serius untuk melarang delegasi Israel datang ke Indonesia.

“Ada pembiaran dari pihak Indonesia,” ujarnya.

Ia juga berkeyakinan ada agenda gelap Israel dengan sebagian elit pejabat Indonesia, sehingga hal ini dapat terlaksana.

Untuk itu, Sarbini meminta kepada pemerintah Indonesia untuk serius dan secara tegas melarang semua aktifitas maupun hubungan apapun dengan Israel.

“Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk serius dan secara tegas melarang semua aktifitas maupun hubungan apapun dengan Israel, sehingga kita tidak terbawa dalam jebakan-jebakan yang berujung dengan pembukaan hubungan diplomatik,” tambahnya.

Baca juga: Anggota DPR minta Kemlu RI galang kekuatan hentikan serangan Israel
 

Sarbini juga mengatakan bahwa delegasi Israel menggunakan paspor non-Israel untuk bisa masuk ke Indonesia. Oleh karenanya, ia meminta kepada Pemerintah untuk mendeteksi hal ini.

“Pemerintah harus bisa mendeteksi dari negara mana delegasi Israel bisa masuk ke Indonesia sehingga ke depan kita harus lebih cermat dan berhati-hati ketika ada orang asing yang akan masuk ke Indonesia menggunakan paspor dari negara tersebut,” tegasnya.

Media Israel The Jerusalem Post, Kamis (11/8), merilis berita mengenai kunjungan sejumlah delegasi Israel ke Indonesia.

Baca juga: MUI: Serangan Israel program sistematis lumpuhkan perlawanan Palestina
 

Kunjungan yang dilakukan pada 17 – 22 Juli 2022 lalu dalam rangka program yang diadakan Israel–Asia Center untuk menggali potensi investasi dan kerjasama bisnis start up.

Baca juga: Pasukan Israel bunuh warga Palestina di Tepi Barat
 

Program tersebut diadakan secara virtual dan langsung, serta diikuti oleh sekitar 100 delegasi Israel dan Indonesia yang terdiri dari investor, profesional teknologi, hingga pejabat bidang  perdagangan.

Dalam berita itu juga disebutkan delegasi langsung Israel mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis Indonesia, rektor universitas, pengusaha dan investor, selain kunjungan ke pusat start-up lokal, situs bersejarah di Jakarta, dan kunjungan ke salah satu kampung kumuh .


Baca juga: Tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel

Baca juga: Pasukan Israel bunuh dua pria Palestina dalam bentrokan Tepi Barat


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022