Kita merdeka karena dulu bersatu.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Prof Muhammad Mahfud MD mengimbau Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) untuk membantu menjaga persatuan Indonesia melalui Islam moderat.

"Kita merdeka karena dulu bersatu," kata Menko Polhukam saat menyampaikan sambutan mewakili Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Jumat.

Mahfud MD membuka Kongres Ke-20 IPNU dan Kongres Ke-19 IPPNU.

Untuk menjaga persatuan Indonesia, IPNU dan IPPNU harus memegang teguh Pancasila sebagai ideologi negara. Kemudian tidak perlu mengusung negara Islam, kata Mahfud.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa setiap manusia harus peduli terhadap kondisi kemanusiaan yang ada. Hal ini bisa ditangani melalui kerja nyata di akar rumput, dan tidak bisa dari pantauan kejauhan.

"Kita membutuhkan gerakan sosial yang mampu berperan secara strategis dan efektif," ujar Gus Yahya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani menyampaikan bahwa organisasi tersebut memiliki Panca Khidmat yaitu penguatan dan konsolidasi organisasi, penguatan kaderisasi, pengembangan inovasi, pemantapan ideologi, dan ketahanan informasi.

Secara umum, IPNU dan IPPNU merupakan inkubator pelajar Indonesia, sehingga perlu dirawat sebaik-baiknya. Harapannya, bisa melahirkan generasi yang memiliki kapasitas intelektual, sosial, dan spiritual.

Kongres Ke-20 IPNU mengangkat tema Akselerasi Pelajar NU untuk Indonesia Maju. Tema tersebut dipilih mengingat kondisi Indonesia dan dunia secara umum tengah diliputi problematika pandemi COVID-19 yang mempengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat termasuk aspek pendidikan.

Kongres Ke-19 IPPNU mengangkat tema 'Bersama Pelajar Putri, Bersama Pulih Kembali'. Tema tersebut dipilih dalam rangka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bangkit setelah dua tahun dilanda pandemi COVID-19.

Kebersamaan yang diangkat merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak untuk bangkit dan pulih dari segala hal negatif, baik kesehatan fisik, ekonomi, dan khususnya pendidikan.
Baca juga: Presiden resmikan Pembukaan Kongres XIX IPNU dan Kongres XVIII IPPNU

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022