Seperti pada Provinsi Papua Barat yang cenderung mengalami kemajuan pesat.
Merauke (ANTARA) -
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan pemekaran wilayah di Provinsi Papua pada tiga daerah otonomi baru (DOB) cenderung lebih banyak memberikan dampak positif dibanding negatif.
 
"Seperti pada Provinsi Papua Barat yang cenderung mengalami kemajuan pesat, baik dari sisi birokrasi, perizinan, dan proses administrasi lainnya," kata Mendagri, di Merauke, Papua, Jumat.
 
Menurut Tito, adanya pemekaran akan memotong proses panjang yang kerap terjadi pada birokrasi, pasalnya proses yang panjang dalam birokrasi justru membuat roda pemerintahan berjalan lamban.
 
"Begitu Provinsi Papua dimekarkan menjadi Papua Barat dengan Ibu Kota Manokwari, kita semua sudah melihat Manokwari yang dulunya hanya satu kecamatan, sekarang sudah menjadi kota meskipun belum menjadi kotamadya," ujarnya pula.
 
Dia menjelaskan daerah-daerah di sekitar Manokwari yang dulunya cenderung tertutup dan terisolasi kini telah terbuka. Bahkan terdapat infrastruktur jalan yang menghubungkan sejumlah wilayah di Manokwari dengan wilayah lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Mendagri mencontohkan dampak positif dari pemekaran yang terjadi di daerah lainnya, yakni di provinsi Sumatera bagian selatan. Sejumlah daerah di kawasan itu di antaranya Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung dimekarkan menjadi provinsi tersendiri.

"Hasilnya provinsi-provinsi tersebut kini justru mengalami kemajuan pesat. Bahkan capaiannya melebihi provinsi induknya semula, yakni Sumatera Selatan," ujarnya. 

Hal yang sama juga terjadi pada pemekaran di Sulawesi. Kawasan itu, kata Mendagri, dulunya terbagi menjadi dua provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara. Begitu kawasan tersebut dimekarkan, daerah itu mengalami peningkatan yang pesat, contohnya yang terjadi pada Provinsi Gorontalo. Bahkan para investor juga datang di wilayah tersebut, dan memacu geliat perekonomian menjadi optimal. 
 
Ia menambahkan, untuk itu pihaknya mengajak masyarakat dan berbagai tokoh di Papua untuk menyambut baik adanya pemekaran demi kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Pengamat: Pembentukan DOB jawab kebutuhan Papua

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022