Kami benar-benar sedih dan hancur atas apa yang terjadi pagi ini
Cullera, Spanyol (ANTARA) - Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat panggung utama roboh di festival musik Medusa di kota Valencia, Spanyol, pada Sabtu (13/8).

Badai disertai angin kencang menerjang festival musik elektronik terbesar itu dan menyebabkan panggung utama roboh.

Tiga puluh dua orang dilarikan ke rumah sakit dan tiga orang menjalani perawatan di rumah sakit, kata otoritas kesehatan setempat.

Penyelenggara mengatakan mereka membatalkan festival musik Medusa demi keselamatan para peserta.

Baca juga: Lima orang masuk rumah sakit akibat cedera "lari banteng" Pamplona

"Kami benar-benar sedih dan hancur atas apa yang terjadi pagi ini," kata penyelenggara di halaman Facebook.

Ia menambahkan bahwa kondisi cuaca "ekstrem" telah menyebabkan kerusakan pada berbagai infrastruktur di lokasi festival.

"Sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, hembusan angin kencang yang dahsyat memporak-porandakan area di festival. Kondisi itu memaksa manajemen untuk segera mengambil keputusan untuk mengosongkan area konser untuk menjamin keselamatan peserta, pekerja, dan artis," kata penyelenggara.

Sementara itu DJ Miguel Serna yang berada di lokasi saat insiden nahas itu terjadi mengaku masih terguncang atas peristiwa itu.

"Menit-menit yang menegangkan, saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," tulisnya di Instagram.

"Tragedi itu terjadi tepat di akhir sesi saya di panggung utama, itu sungguh mengerikan dan saya masih terpukul,” kata dia.

Badan meteorologi Spanyol AEMET mengatakan telah terjadi "angin kencang dan kenaikan suhu yang tiba-tiba" pada malam hari, dengan hembusan 82 kph (51 mph) tercatat di bandara Alicante di wilayah Valencia.

"Tiba-tiba ada angin kencang, udara sangat panas, kami melihat tenda-tenda beterbangan," kata salah satu peserta festival, bernama Laura.

Sumber : Reuters

Baca juga: Pria di Spanyol tewas ditanduk di festival banteng
Baca juga: Kebakaran terjadi di festival musik Spanyol, 22.000 orang dievakuasi


Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022