Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mendorong pemerintah kota setempat segera mencairkan beasiswa untuk 13 ribu pelajar SMA/SMK/MA sederajat kurang mampu yang mencakup uang Rp200 ribu per bulan dan seragam.

Wakil Ketua DPRD Suraya Reni Astuti di Surabaya, Ahad, mengatakan, hingga memasuki caturwulan kedua tahun 2022 ini, beasiswa SMA/SMK/MA sederajat belum terealisasi.

"Kami mendorong Pemkot untuk segera mencairkan beasiswa SMA/SMK karena secara anggaran sudah ada di APBD Surabaya 2022 ini," kata dia.

Reni mengatakan, bila masih ada anak SMA/SMK yang belum terdaftar, maka Pemkot Surabaya harus mendata secara langsung. "Bagi yang sudah mendaftar dan terpenuhi (kriterianya). Maka kami mendorong untuk segera dicairkan di bulan ini. Bulan Agustus ini mestinya sudah cair," kata dia.

Baca juga: Puti Guntur Soekarno ajak generasi muda songsong Indonesia Emas 2045

Baca juga: 38 siswa di Pamekasan berebut kuota beasiswa kuliah Kedokteran Unair


Adapun pelajar SMA/SMK yang belum mendaftar Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang SMA/SMK/MA sederajat lantaran syarat-syarat tertentu, legislator PKS ini menekankan agar Pemkot dapat melakukan langkah jemput bola.

Menurut dia, agar semua anak dari keluarga tidak mampu atau masuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa terbantu mekanisme pembiayaan bisa dilakukan perubahan dari yang sebelumnya beasiswa menjadi bantuan pendidikan melalui APBD 2022 Perubahan.

"Penganggaran melalui anggaran bantuan sosial sebagaimana yang pernah kami usulkan saat periode lalu di tahun 2017," kata Reni.

Untuk itu, Reni meminta agar Pemkot dapat proaktif menyasar para siswa SMA/SMK/MA yang belum tersentuh untuk kemudian bisa ditambahkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2022.

"Di PAK nanti bisa menambah kurang lebih menjadi 25 ribu anak SMA/SMK dari keluarga MBR bisa langsung secara otomatis dibantu Pemkot selama dia terdata MBR, akurasi data MBR juga harus segera diperbaiki agar data dan fakta presisi," kata Reni.

Reni berharap ketika program ini bisa berjalan maka di tahun 2023 mendatang dapat kembali dilanjutkan.

"Jadi tidak lagi ditemukan, anak-anak usia SMA/SMK/MA putus sekolah karena terkendala biaya dan karena itu lalu lalu ijazah tertahan, tidak bisa ujian, dan lain-lain sebagaimana persoalan-persoalan yang kami terima di DPRD Surabaya," kata dia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, program beasiswa ini untuk menunjang beasiswa yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dia berharap beasiswa ini dapat memberikan dampak positif bagi arek-arek Surabaya.

"Semoga tidak ada lagi pemuda Surabaya yang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan sekolahnya," kata Eri Cahyadi.*

Baca juga: Pemkab Pamekasan prasyaratkan penerima beasiswa Unair hafal Al Quran

Baca juga: Program beasiswa kuliah putus rantai kemiskinan di Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022