dengan dukungan dari berbagai pihak kita bisa mengolah sampah ini sedari di TPS
Ambon (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, Kota Ambon kekurangan armada untuk mengangkut sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Ambon.

“Ambon memiliki keterbatasan armada pengangkut sampah. Makanya petugas cukup kewalahan dalam menyikapi masalah sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA)," kata Bodewin, di Ambon, Maluku, Minggu.

Ia mengungkapkan, sampah yang dihasilkan dari warga Kota Ambon per harinya mencapai 220 ton, sementara per hari armada hanya mampu mengangkut 60 hingga 70 ton.

"Sampah masih menjadi masalah hampir semua wilayah di Kota Ambon. Kita per hari menghasilkan 220 ton sampah," ungkapnya.

Baca juga: LIPI sebut kepadatan sampah plastik di Teluk Ambon meningkat
Baca juga: Aksi bersihkan sampah warnai peringatan Hari Sumpah Pemuda di Ambon

Bodewin mengaku, masalah sampah saat ini masih menjadi ancaman bagi lingkungan hidup di Kota Ambon. Karena itu, pemerintah Kota Ambon melalui kebijakan strategi daerah pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga telah menargetkan pengurangan sampah hingga 30 persen.

“Hal ini tertuang dalam peraturan Wali Kota Ambon nomor 43 tahun 2018. Untuk itu berbagai upaya dan kebijakan telah dilaksanakan agar target tersebut dapat terealisasi, dan agar budaya bersih kembali dimiliki oleh masyarakat Kota Ambon,” jelasnya.

Ia menyatakan, dengan keterbatasan pemerintah Kota Ambon soal armada pengangkut sampah, pemkot Ambon telah berupaya untuk membenahi jalur-jalur angkut sampah dengan cara mengajak masyarakat agar dapat mengolah sampah.

“Kita mau merubah perilaku atau cara berpikir kita, untuk bukan lagi mengurusi sampah secara konvensional atau sampahnya tampung, angkut, buang. Tapi bagaimana dengan dukungan dari berbagai pihak kita bisa mengolah sampah ini sedari di TPS,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Ambon dan Tetra Tech kerja sama sistem pengelolaan sampah
Baca juga: Peneliti BRIN : Sampah plastik dominasi hutan mangrove Teluk Ambon

Selain itu, ia juga berharap, setiap tempat wisata atau tempat-tempat yang bersifat umum yang ada di Kota Ambon bisa menyediakan tempat sampah.

“Kalau itu semua bisa dilakukan di seluruh negeri, desa, kelurahan di Kota Ambon, maka saya yakin masalah sampah bukan lagi menjadi persoalan untuk Kota Ambon,” katanya.

Bodewin meminta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Ambon untuk membuka diri kepada siapa pun yang ingin membantu Pemkot Ambon dalam pengelolaan sampah.

"Penyelesaian sampah masuk dalam 11 program prioritas Pemkot Ambon. Jadi kalaupun ada kelompok atau organisasi yang mau mendukung pemerintah menyelesaikan problem sampah, DLHP sebagai dinas yang bertanggungjawab harus menyambutnya dengan baik," harapnya.

Baca juga: Jakarta Selatan olah sampah guna kurangi emisi gas rumah kaca
Baca juga: Luhut ajak masyarakat rawat dan kelola laut di Raja Ampat

 

Pewarta: Winda Herman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022