Jakarta (ANTARA) - Perusahaan ritel kesehatan dan kecantikan internasional A.S Watson Group menyediakan 200.000 lowongan pekerjaan bagi kaum muda secara global pada tahun 2030.

A.S Watson Group dalam siaran resmi pada Minggu (14/8) menyatakan bahwa 200.000 peluang kerja untuk kaum muda itu akan menyasar sektor ritel meliputi toko, kantor pusat, distribusi, multi disiplin customer service specialist, pemasaran, pengembangan digital, e-commerce, analitik, keuangan, sustainability, dan lain sebagainya.

Baca juga: Watsons Shopping Marathon digelar hingga 10 Agustus

“Kami semua memiliki tanggung jawab untuk memelihara generasi berikutnya. Yang dibutuhkan kaum muda adalah lebih banyak perusahaan yang membuka pintu bagi mereka dan menawarkan mereka platform untuk membuktikan kemampuan mereka," kata Parkson Tseung, Group People Director (Asia) A.S Watson Group dalam siaran resmi pada Senin.

"Melalui pekerjaan ini, kami tidak hanya memberdayakan mereka untuk lebih percaya diri dan kompeten tetapi juga memperkuat bisnis kami dengan mendengarkan suara generasi berikutnya," kata dia.

A.S Watson menerapkan standar baru platform ritel terintegrasi O+O (Offline dan Online) dengan jangkauan pekerjaan dan peluang yang berkembang luas. Meski berskala global, perusahaan itu tetap membuka peluang bagi generasi muda untuk mengisi posisi dalam jaringan mereka.

“Kaum muda adalah sumber talenta dan kreativitas yang penting. Dengan mengembangkan keterampilan mereka, kami dapat membuat bisnis lebih kuat dan lebih baik untuk masa depan," kata Joanne Mackie, Group People Director (Eropa) dari A.S. Watson Group.

Baca juga: A.S Watson investasi Rp1,7 triliun percepat transformasi digital

"Kami berencana menyediakan 5 juta jam pelatihan khusus bagi kaum muda di angkatan kerja global kami untuk merangkul masa depan. Kami berharap 200.000 orang muda berbakat bergabung dengan kami dari sekarang sampai dengan tahun 2030 untuk membantu mendorong pertumbuhan berkelanjutan untuk A.S. Watson," tambah dia.

A.S. Watson berinvestasi untuk program pengembangan manusia yang menggabungkan pembelajaran di tempat kerja dengan pendidikan lanjutan. Di Inggris misalnya, selama lebih dari 10 tahun mereka membantu pemuda yang baru lulus untuk mendapatkan pengalaman kerja dengan kualifikasi formal bidang Ritel.

Lebih dari 4.500 orang telah mencapai kualifikasi Retailer Apprenticeship melalui skema tersebut.

“Program Magang telah bertransformasi dan membuka mata bagi saya, membantu saya memahami peran modern dalam ritel," kata Kayleigh Arnold, yang memulai sebagai magang dan sekarang menjadi Asisten Manajer Toko Superdrug.

Baca juga: A.S Watson percepat target keberlanjutan untuk melawan krisis iklim

Di Belanda, Ritel Kruidvat menawarkan siswa kejuruan untuk untuk mendapatkan pengalaman kerja di tempat yang terakreditasi. Sekitar 1.400 peserta magang mengikuti program itu setiap tahun.

Di Asia, A.S Watson Retail Academy adalah akademi ritel lokal pertama di Hong Kong sejak 2018. A.S Watson menjadi perusahaan lokal pertama yang menawarkan Professional Diploma in Retail Management, program level 5 Qualifications Framework (QF), setara dengan gelar sarjana di tempat kerja. Sejauh ini, lebih dari 4.400 orang telah lulus dari semua tingkatan program QF.

“Program Manajemen Ritel telah memberi saya lebih dari sekadar kualifikasi. Ini memberi saya pandangan baru tentang karir saya. Saya tidak hanya belajar dari pemimpin dunia dalam ritel O+O, saya merasa terhormat dapat menjadi bagian dari itu dan menjadikannya lebih baik dari hari ke hari,” kata Roy Tsang, lulusan A.S Watson Retail Academy yang saat ini adalah Manajer Operasi Penjualan Watsons Hong Kong.



Baca juga: AS Watson hadirkan "Greener Stores" dalam perayaan HUT 180 tahun

Baca juga: Watson Group umumkan visi sustainability 2030

Baca juga: Watsons cetak 100 juta anggota loyal di Asia

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022