Manado (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Perumahan membangun sekitar 1.450 unit rumah melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya berbasis padat karya di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

"Program ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Masyarakat yang bekerja dan mereka bisa mendapatkan upah," ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Recky Walter Lahope di Manado, Senin.

Baca juga: Kemen-PUPR siapkan Rp38,5 milar untuk bedah 2.200 rumah di Sulut

Sebanyak 1.450 unit rumah yang dibangun ini menyebar di kabupaten dan kota di Sulut. Setiap unit rumah dibantu sebesar Rp20 juta.

"Tahun ini jumlah unit rumah yang dibangun menurun. Pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19, pembangunannya bisa mencapai 5 ribu unit rumah," katanya.

Ia mengatakan pembangunan 1.450 unit rumah tersebut, ditargetkan selesai pada Oktober tahun ini. "Kami berharap peran serta masyarakat. Pembangunan bukan dikerjakan kontraktor, melainkan masyarakat," ucapnya.

Recky mengatakan bantuan sebesar Rp20 juta tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang, tapi berupa bahan (material) dengan tata penyaluran yang sudah diatur. "Jadi, ada tim yang akan akan mendampingi," ujarnya.

Baca juga: Kementerian PUPR benahi kualitas jalan 1.902 rumah subsidi di Sulut

Baca juga: Kementerian PUPR : 1.816 rumah subsidi di Sulut akan dapat bantuan PSU


Tujuan dari program ini, kata dia, memperbaiki rumah yang tidak layak menjadi layak dari sisi kesehatan, kenyamanan dan keamanan. "Harapannya rumah yang sebelumnya berdinding bambu atau 'pitate' bisa menjadi layak sesuai dengan persyaratan, sehat, aman dan nyaman. Artinya, dengan program stimulan ini masyarakat mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih layak dan sejahtera," katanya.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022