Antisipasi sudah dilakukan dengan melakukan pendataan terhadap pemilik golongan darah. Jadi kalau nanti kekurangan darah AB, kita bisa kontak mereka
Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, kesulitan mencari darah golongan AB yang biasanya diperlukan untuk pasien kecelakaan maupun persalinan dan operasi.
 
Ketua Bidang Donor Darah dan Kesehatan PMI Manokwari Rahimi, Senin, di Manokwari, mengakui kebutuhan akan darah merata untuk setiap golongan, tetapi khusus golongan darah AB, hal itu diakuinya sulit dicari.
 
"Antisipasi sudah dilakukan dengan melakukan pendataan terhadap pemilik golongan darah. Jadi kalau nanti kekurangan darah AB, kita bisa kontak mereka," katanya.
 
Langkah lain yang diambil PMI Manokwari ialah menggelar donor darah secara keliling dengan menggandeng Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Manokwari yang menyasar rumah ibadah.

Ia mengatakan donor darah keliling itu akan dibuat per pekan di masjid maupun gereja.
 
PMI Manokwari, kata dia,  juga akan menyasar organisasi masyarakat dan kegiatan masyarakat lainnya seperti arisan agar juga menggelar donor darah. Ia mengaku siap dihubungi oleh ormas jika ingin melakukan donor darah.
 
Ketua PMI Manokwari Yusran Mahdani menyebut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia sejumlah kegiatan telah dijalankan seperti bakti sosial dengan penyerahan bantuan makanan maupun pakaian serta donor darah.
 
Dalam kegiatan donor darah yang berjalan Senin itu, PMI Manokwari menargetkan 77 kantong dari segala golongan darah. Nantinya darah yang dikumpulkan dari donor itu akan disalurkan ke RSUD Manokwari.
 
Ia berharap masyarakat berpatisipasi dalam donor darah sehingga kebutuhan darah dapat terpenuhi.
 
Ia menjelaskan sampai kini belum ada UTD di PMI Manokwari namun Yusran memastikan Pemkab Manokwari bersedia untuk membantu pembentukan UTD pada tahun depan. Adanya UTD dapat memudahkan pendonoran darah dilakukan masyarakat.
 
"Kami sudah siapkan tenaga tinggal beri sedikit pelatihan karena mereka sudah punya ilmu. Tinggal menunggu adanya peralatan setelah itu bisa berjalan," demikian Yusran.

Baca juga: PMI Evakuasi Pengungsi Wasior ke Manokwari

Baca juga: PMI Bantu Atasi Trauma Korban Banjir Wasior

Baca juga: PMI Temukan Banyak Warga Wasior Trauma

Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022