Begitu banyaknya kasus-kasus negatif yang terjadi saat melakukan kegiatan di media sosial, membuat kita harus terus mengawasi dan memberikan pelajaran pentingnya literasi digital kepada remaja
Gorontalo (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Gamaria Monoarfa mengatakan para remaja di daerah tersebut harus cerdas menggunakan media sosial (medsos) bila tidak ingin menjadi korban teknologi.

“Saya ingin kalian jadi pintar, pandai bermedia sosial, pandai memilah apa yang akan kalian lihat. Media sosial seperti pisau bermata dua, satu bisa ke arah negatif, dan satunya lagi bisa ke arah positif,” katanya saat kegiatan implementasi remaja cakap digital di SMAN 1 Kabila Bone Bolango, Senin.

Menurutnya, saat ini remaja merupakan kelompok pengguna internet yang paling meningkat dan sangat aktif bermedia sosial, sehingga sangat diperlukan pengawasan.

“Begitu banyaknya kasus-kasus negatif yang terjadi saat melakukan kegiatan di media sosial, membuat kita harus terus mengawasi dan memberikan pelajaran pentingnya literasi digital kepada remaja,” katanya.

Ia mengapresiasi inovasi program remaja cakap digital yang dilaksanakan oleh Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo.

Gamaria Monoarfa berharap program tersebut bisa memberi manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi remaja dan siswa siswi SMA.

SMAN 1 Kabila, Bone Bolango menjadi sekolah terakhir yang menjadi sasaran kegiatan implementasi remaja cakap digital (recak digital) tahun 2022.

Selama empat bulan terakhir Dinas Kominfo menggelar kegiatan tersebut di 13 SMA yang ada di enam kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo.

Pemateri dalam kegiatan Recak Digital berasal dari fungsional Diskominfotik Provinsi Gorontalo, Kanwil Kemenkumham Gorontalo, dan Satgas Densus 88 Gorontalo.

Baca juga: Studi ungkap pengaruh buruk medsos bagi remaja

Baca juga: Komnas Perempuan: Dampak perundungan medsos 10 kali lipat dari offline


Baca juga: Dikbud-PKK Kabupaten Gorontalo akan fasilitasi pendidikan Suku Polahi

Baca juga: Rektor UII: Pengguna medsos jangan mudah terbawa arus narasi publik


Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022