Jakarta (ANTARA) - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77, penyanyi rap Joshua Matulessy atau yang dikenal dengan nama JFlow mengungkapkan berbagai cara yang dia lakukan untuk membuktikan kecintaannya pada Indonesia, salah satunya mendukung produk buatan dalam negeri.

"Sering banget beli produk lokal. Enggak cuma beli, tapi juga mendukung lewat endorse tanpa dibayar," kata JFlow saat bertemu media di Jakarta, Senin.

JFlow kemudian menceritakan momen saat dirinya mempromosikan jenama fesyen lokal tanpa dibayar saat dirinya tampil di upacara pembukaan Asian Games tahun 2018 di Gelora Bung Karno (GBK).

​​Baca juga: Cara Jflow "didik" penggemar

"Waktu closing ceremony Asian Games, gue memutuskan untuk punya wardrobe sendiri. Gue waktu itu punya jaket lama, gue recycle, gue tambahin koleksi tenun dari brand lokal favorit gue," ujar JFlow.

"Koleksi tenunnya dari sebuah komunitas di Toraja, terdiri dari ibu-ibu penenun di sana. Gue pake itu dan jaket itu jadi ikonik banget di GBK di tengah keriuhan Asian Games," lanjut dia.

Selain itu, JFlow mengatakan dirinya juga menampilkan karya-karya perancang busana dalam negeri dalam video musik lagu "Kekinian" yang dia rilis pada 2016.

"Gue menampilkan full karya fashion designer Indonesia dari awal sampai selesai. Ada belasan fashion desainer dengan belasan model Indonesia di music video itu. Itu berkali-kali gue lakukan di project gue," katanya.

Selain mendukung produk lokal, kecintaan JFlow pada Indonesia juga kerap dituangkan lewat lagu-lagunya. Terakhir, dia berkolaborasi dengan Denada merilis "Lagu Batak", meskipun dia bukan orang asli Batak.

"Walaupun gue bukan orang batak, tapi dia tahu gue sangat mengapresiasi hidup di negara yang sangat heterogen dan kaya ini," ujar JFlow.

"Jadi ketimbang memaksakan semua jadi satu, mending kita rayakan saja keberagaman kita," pungkasnya.

Baca juga: "Candu Asmara" bernuansa EDM, napas baru dari JFlow dan Maizura

Baca juga: JFlow antusias hadiri pembukaan Asian Games 2018

Baca juga: JFlow kampanye ciptakan karya Indonesia

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022