jika sekitaran Kali Angke sudah di pasang turap maka permasalahan banjir di wilayah Jakarta Barat, khususnya daerah Kembangan Utara akan teratasi.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengungkap persoalan lahan menjadi penyebab pengerjaan pembangunan turap Kali Angke di RT07/RW01, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, belum dieksekusi meski pemenang lelang proyek sudah ada.

"Proyek turap tersebut saat ini memang sudah ada pemenang lelangnya, tapi bagaimana proses pembebasan lahannya yang waktu itu diceritakan? Apa permasalahan tersebut sudah selesai?," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dalam proses pembebasan lahan, Kenneth meminta kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar melibatkan Kejaksaan dan pengadilan agar bisa dilakukan proses konsinyasi kepada ahli waris jika ternyata ditemui kendala, agar bisa mencapai kesepakatan tanpa ada permasalahan mal administrasi.

"Kalau memang takut soal pembebasan lahan, Dinas SDA bisa koordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan untuk dilakukan konsinyasi kepada ahli waris lahan, jika memang tidak ada kesepakatan dengan jumlah ganti rugi yang ditawarkan," tutur Kent (sapaan akrabnya).

Anggota DPRD dari Dapil 10 Jakarta Barat itu meminta kepada Dinas SDA DKI Jakarta agar mempunyai progres yang cepat untuk pembangunan turap agar masyarakat Kembangan Utara tidak lagi merasakan banjir ketika Kali Angke meluap yang telah terjadi bertahun-tahun.

"Dinas SDA harus ada progres dan penyelesaian secepatnya. Masalah ini sudah terlalu lama dan berlarut-larut dibiarkan, jangan sampai masyarakat kembali menjadi korban banjir tahun ini. Kita harus bekerja maksimal dan mencari solusinya, jangan bertele-tele dalam penyelesaian permasalahan banjir ini," kata Kent.

Kent meminta kepada Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta  melibatkan sejumlah pemangku kepentingan yang mempunyai legal standing (kedudukan hukum) agar dapat menyelesaikan pembebasan lahan sehingga  pembangunan turap yang urgensinya tinggi tersebut bisa cepat selesai.

Kent meminta keseriusan Pemprov DKI dalam permasalahan ini, karena banyak pembangunan proyek yang jadwal penyelesaiannya terpaksa molor dari rencana karena harus menunggu pembebasan lahan selesai.

"Masalah pembebasan lahan dalam proyek biasanya menjadi beban pemerintah, dimana pengadaannya diatur dalam UU yang berlaku. Oleh karena itu harus ada kolaborasi antar OPD atau lembaga Muspida, untuk bisa mengeksekusi permasalahan di wilayah itu. Hak ahli waris wajib dibayar, lalu secara teknis pihak ketiga (pemenang proyek turap) bisa bekerja dengan aman," tutur Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu optimistis jika sekitaran Kali Angke sudah di pasang turap maka permasalahan banjir di wilayah Jakarta Barat, khususnya daerah Kembangan Utara akan teratasi.

"Saya yakin jika sheet pile terpasang banjir di Jakarta Barat terutama di wilayah kembangan utara ini akan teratasi. Saya akan terus mengawasi proses pengerjaan sheet pile ini, agar warga tidak kesusahan ketika air Kali Angke meluap," pungkas Kent.

Sebelumnya, pada Minggu (5/7), Kent  melakukan pengecekan sheet pile yang belum terpasang di bantaran anak Kali Angke di sekitaran Perumahan Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat, bersama Kasie Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Barat Wawan Kurniawan, dan Kanit Pengadaan Tanah Dinas SDA DKI Jakarta Roedito Setiawan.

Kent kaget dengan banyaknya sheet pile yang belum dipasang itu, padahal barang tersebut sudah dibeli sejak tahun 2016 oleh Kementrian PUPR.

Wilayah Kembangan Utara kerap dilanda banjir jika air di Kali Angke meluap. Teranyar pada hari Sabtu 16 Juli 2022, wilayah tersebut terendam air setinggi nyaris 1 meter. Terdapat sekitar empat Rukun Tetangga (RT) yang terdampak di wilayahnya, yakni RT01, RT06, RT07, dan RT08 dengan 775 warga terdampak.
Baca juga: Menteri PPPA puji ketangguhan anak-anak Muara Angke hadapi pandemi
Baca juga: Menhub tinjau Pelabuhan Muara Angke cek kelaikan kapal
Baca juga: Anak-anak manfaatkan air banjir di Pluit jadi tempat bermain

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022