Hingga Juli 2022, putra putri daerah asal Kalimantan Barat yang telah bergabung mencapai 2.965 orang
Jakarta (ANTARA) - PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) sebagai perusahaan pertama pemurnian bauksit menjadi alumina di Indonesia, berkomitmen melakukan hilirisasi industri mineral dengan menggunakan karyawan lokal yang terampil.

Direktur WHW Boni Subekti dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, mengatakan perusahaan yang berbasis di Kalimantan Barat ini siap menghasilkan nilai tambah pada berbagai produk mineral dengan menggunakan jasa ahli tenaga lokal.

"Komitmen kami yang utama dengan menggunakan Tenaga Kerja Indonesia sepenuhnya dalam mengoperasikan pabrik pemurnian di Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat," ujarnya.

Menurut Boni, WHW terus membuka kesempatan bagi putra putri daerah untuk bergabung dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keahlian, agar dapat terampil dalam bidangnya.

"Hingga Juli 2022, putra putri daerah asal Kalimantan Barat yang telah bergabung mencapai 2.965 orang, tercatat adanya peningkatan sebanyak 477 orang dari Juli 2021 dengan jumlah 2.488 orang," katanya.

Ia memastikan kehadiran pegawai lokal yang jumlahnya mencapai hampir 2.500 orang tersebut telah memberikan dampak ekonomi dengan pemasukan pajak kepada negara dari penghasilan tenaga kerja itu.

Menurut dia, perusahaan juga selalu taat dan patuh menjalankan operasional kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berkomitmen dengan pengembangan keahlian setiap tenaga kerja.

Oleh karena itu, program transfer of technology (TOT) atau keahlian alih teknologi terus dilaksanakan berkelanjutan, terutama bagi pekerja lokal yang bekerja di pabrik pengolahan dan pemurnian alumina, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, hingga terminal khusus.

Perseroan mengharapkan produktivitas alumina bisa dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun mendatang melalui transfer ilmu, terutama pada penguasaan teknologi smelter grade alumina (SGA) terbaru.

Dalam kesempatan ini, Boni menegaskan manajemen juga selalu tunduk dan menjalankan aturan yang menjadi ketentuan dalam mengatasi penyebaran COVID-19 dengan menerapkan kebijakan protokol kesehatan ketat yang disertai kebijakan kesejahteraan bagi pegawai.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang Sukirno mengatakan keberadaan WHW memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja asal Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Ketapang.

Menurut dia, komitmen perusahaan dalam mengapresiasi dan membayar penghasilan karyawan sudah teruji dengan tidak pernah telat membayar gaji karyawan, meski krisis melanda dunia akibat pandemi COVID-19.

"WHW sangat peduli dengan karyawannya dan perusahaan selalu tunduk dan patuh menjalankan aturan dan ketentuan ketenagakerjaan. WHW berkontribusi nyata terhadap produk domestik bruto daerah (PDBD) sebesar 13,34 persen," kata Sukirno.

Baca juga: PT WHW tingkatkan produksi triwulanan untuk capai target sejuta ton

Baca juga: PT WHW beri kontribusi Rp367 miliar untuk negara

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022