Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mulai mengatur strategi untuk persiapan menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024 setelah tim angkat besi Merah Putih meraih kesuksesan di Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki.

Tim angkat besi Indonesia, yang menurunkan skuad pelapis, menutup Islamic Solidarity Games (ISG) Konya 2021 dengan perolehan 12 medali emas, 7 perak, dan 10 perunggu. Rizki Juniansyah dan kawan-kawan bahkan menjadi tumpuan Merah Putih dalam kejuaraan multicabang negara-negara komunitas Islam tersebut, sebab seluruh medali emas yang diraih Indonesia semuanya disumbangkan oleh para atlet angkat besi.

Sebagai informasi, angkat besi di ISG 2021 memperebutkan tiga medali pada tiga kategori snatch, clean and jerk, dan total angkatan. Hal ini berbeda dengan Olimpiade yang hanya memperebutkan satu medali pada kategori total angkatan saja.

Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja, dalam pernyataan tertulis yang dikutip di Jakarta, Selasa, mengaku bangga dengan hasil yang diraih anak didiknya. Apalagi, PABSI menurunkan banyak wajah baru sebagai bagian uji coba mereka menghadapi kejuaraan internasional lainnya.

Baca juga: Giliran Rizki Juniansyah yang sumbang emas Indonesia di ISG 2021
Baca juga: Lifter Ricko Saputra tambah koleksi emas Indonesia di ISG 2021


Hasil di ISG Konya ini, lanjut Dirja, akan menjadi acuan tim pelatih untuk menentukan strategi menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai dengan Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia, 5-15 Desember.

"Saya pribadi sebagai pelatih puas dengan hasil di ISG. Tidak cuma dari segi medali, tetapi juga dari angkatan mereka yang meningkat. Mereka menunjukkan progres dari hasil SEA Games, sehingga ISG ini memang sarana sempurna untuk mendapat pemanasan jelang meraih tiket Olimpiade Paris 2024," ujar Dirdja.

Soal strategi, Dirdja menuturkan bahwa PB PABSI akan menurunkan dua lifter di beberapa kelas saat kualifikasi Olimpiade nanti. Hal ini dilakukan guna menambah peluang mengamankan lebih banyak tiket Olimpiade Paris.

"Misalnya untuk kelas 61kg, kita punya lifter senior Eko (Yuli Irawan) dan ada juga Ricko Saputra yang mengamankan tiga medali emas di ISG. Secara angkatan Eko tentu lebih baik, tetapi Ricko juga menunjukkan peningkatan di ISG,

"Begitu juga di kelas 73kg putra, kita punya dua lifter. Tak cuma Rahmat Erwin Abdulah, tetapi juga ada Rizki Juniansyah yang kemarin membuktikan bisa meraih tiga emas di Konya. Yang jelas hasil Konya akan menjadi bahan evaluasi kami,” ujar dia.

Indonesia saat ini menempati peringkat keenam klasemen sementara ISG 2021 dengan 12 emas, 9 perak, dan 18 perunggu. Pemimpin klasemen masih dipimpin tim tuan rumah dengan 93 emas, 81 perak, dan 65 perunggu.

Baca juga: Siti Nafisatul sumbang emas pertama Indonesia di ISG 2021
Baca juga: PABSI kembali buktikan pengaderan angkat besi Indonesia berjalan baik

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022