Jakarta (ANTARA) - Produser serial original Vidio “Serigala Terakhir 2” Wicky V Olindo menegaskan bahwa cerita konflik dalam serial itu tidak berdasarkan kisah nyata, melainkan hanya fiktif belaka.

“Ini jelas adalah cerita fiktif. Jadi tidak ada hubungannya dengan polisi. Kita tidak menggambarkan ini polisi Indonesia atau kita tidak menggambarkan institusinya secara gamblang,” tegas Wicky saat dijumpai di acara Gala Premier “Serigala Terakhir 2” di CGV Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa.

“Ini adalah sebuah cerita fiktif. Jadi memang keterlibatan di sini adalah sebuah institusi polisi. Dan Denpator itu adalah sebuah bagian dari polisi yang fiktif,” tambahnya.

Tak hanya itu, dia juga menegaskan bahwa serial tersebut hanya untuk usia 18 tahun ke atas. 
Selain karena alasan mengandung adegan kekerasan, “Serigala Terakhir 2” juga menampilkan percakapan dengan bahasa-bahasa kasar yang tak boleh disaksikan oleh anak-anak. Namun, Wicky menjelaskan bahwa penggunaan bahasa kasar tersebut agar adegan dalam serial tersebut terasa lebih nyata.

“Kalau masalah bahasa, kita lagi menggambarkan street mafia gitu ya. Gangster jalanan. Jadi memang secara bahasa kita berusaha untuk serealistis mungkin dengan bahasa-bahasa yang dipakai di jalanan dengan gaya yang sangat kasar,” ujar Wicky.

Serigala terakhir akan kembali menampilkan Abimana Aryasatya sebagai Alex. Setelah menghilang di musim pertama, kabar Alex tetap mencuri perhatian komplotan Naga Hitam yang merupakan pengedar narkoba.

Serial ini juga akan dibintangi oleh aktor-aktor ternama lainnya seperti Ganindra Bimo, Hannah Al Rasyid, Wulan Guritno, Revaldo, Hana Malasan, Lukman Sardi, Danny Alamsyah, Mathias Muchus dan masih banyak lagi. “Serigala Terakhir 2” akan resmi ditayangkan di Vidio mulai besok tanggal 17 Agustus 2022.

Baca juga: Wulan Guritno dan Hana Malasan adu panco, siapa terkuat?

Baca juga: Serial "Serigala Terakhir 2" akan tayang besok di platform Vidio

Baca juga: Abimana Aryasatya kembali dalam sekuel "Serigala Terakhir Season 2"


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022