Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menilai kemerdekaan Indonesia harus menjadi jembatan emas untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Maknanya rakyat Indonesia sejahtera ekonomi, politik, dan budaya.

“Konkrit-nya lapangan kerja terbuka luas, UMKM tumbuh dan berdaya, demokrasi makin substantif, dan nilai-nilai luhur bangsa makin kuat dipedomani sebagai karakter bangsa,” kata Jazuli di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, kemerdekaan harus dimaknai sebagai semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, serta mewujudkan Indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945.

Menurut dia, Indonesia saat ini menghadapi tantangan kebangsaan yang tidak mudah. pandemi COVID-19 belum berakhir, sementara itu krisis global “menghantui” di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, energi hingga lingkungan.

"Kunci keberhasilan kita menghadapi tantangan tersebut adalah semangat gotong royong, kerja sama, dan kolaborasi. Inilah jati diri bangsa Indonesia, yang selalu berusaha mencari titik temu lalu membangun kolaborasi kebangsaan untuk menghadapi semua peluang dan tantangan," tuturnya.

Dia mengingatkan bahwa era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif. Menurut dia, masyarakat harus mampu menguasai kemajuan teknologi informasi namun juga harus waspada infiltrasi ideologi atau paham dominan yang melunturkan karakter dan jati diri bangsa.

Baca juga: Euforia HUT Ke-77 RI setelah 2 tahun pandemi COVID-19

Baca juga: Menkominfo ajak jaga kedaulatan digital di momen HUT ke-77 RI


'Di antara yang perlu diwaspadai yaitu pengaruh kuat paham/ideologi liberalisme, kapitalisme, dan sekularisme termasuk paham yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa seperti terorisme dan separatisme. Paham dan ideologi tersebut bukan saja tidak sejalan tapi bertentangan dengan jati diri bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945," ucapnya.

Jazuli mengingatkan masyarakat jangan sampai terbawa arus ideologi dominan, karena dampaknya sangat serius karena secara ideologi dan budaya menjadi lemah, politik tidak jelas arah dan terbelah.

Sementara itu menurut dia, ekonomi tergadai arus liberalisasi yang jauh dari semangat ekonomi kerakyatan sehingga rakyat jauh dari asa untuk sejahtera, adil, dan makmur.

Karena itu, Jazuli mengajak seluruh komponen bangsa untuk memperkuat jati diri budaya bangsa yaitu dengan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam dimensi kebijakan dan perilaku hidup sehari-hari.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022