...perjuangan untuk memerdekakan suatu bangsa bukan hanya merupakan urusan satu bangsa tapi juga menjadi urusan semua bangsa yang lain
Tokyo (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyuarakan kemerdekaan bagi setiap bangsa saat mengunjungi Monumen Soekarno dalam peringatan HUT ke-77 RI.

“Konstitusi kita, pembukaan UUD kita menyatakan bahwa kemerdekaan hak segala bangsa dan karena itu perjuangan untuk memerdekakan suatu bangsa bukan hanya merupakan urusan satu bangsa tapi juga menjadi urusan semua bangsa yang lain,” kata Dubes saat kunjungan di Monumen Soekarno, Seisho Ji, Tokyo, Rabu.

Dia menambahkan monumen tersebut menyimbolkan kesediaan para prajurit Jepang untuk ikut berperang selama empat tahun melawan upaya kembalinya penjajah dari Belanda.

“Itu adalah bagian yang sangat kita hormati sebagai upaya untuk memerdekakan seluruh bangsa di dunia ini, satu yang mendalam untuk kemerdekaan dan memerdekakan manusia seluruhnya,” ujarnya.

Baca juga: KBRI Tokyo laksanakan upacara HUT ke-77 RI di Sekolah Indonesia

Pekarangan Seisho Ji menjadi salah satu penanda eratnya hubungan Indonesia – Jepang.

Di monumen yang terletak persis di samping kuil Seisho Ji ini terpampang pesan Bung Karno yang disampaikan kepada dua warga Jepang yang turut berjasa mendukung kemerdekaan RI, yakni Ichiki Tatsuo dan Yoshizumi Tomegoro.

Ichiki Tatsuo merupakan bekas tentara Jepang yang kemudian menjadi pemimpin redaksi Asia Raya, koran tempat jurnalis Rosihan Anwar pernah bekerja.

Yoshizumi Tomegoro adalah Kepala Intelejen di kantor Laksamana Maeda yang diketahui sangat membantu Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Isi dari pesan Bung Karno tersebut adalah sebagai berikut “Kepada saudara ICHIKI TATSUO dan saudara YOSHIZUMI TOMEGORO, kemerdekaan bukanlah milik sesuatu bangsa sadja, tetapi milik semua manusia. Tokyo, 15 Februari 1958.”

Pesan Bung Karno tersebut disampaikan melalui Shigetada Nishijima, tangan kanan Laksamana Maeda pada saat Bung Karno melakukan kunjungan resmi ke Jepang Februari 1958, sebulan setelah hubungan diplomatik Indonesia – Jepang resmi dibuka.

Kunjungan Duta Besar RI ke Monumen Soekarno merupakan bentuk penghormatan bagi kedua warga Jepang yang telah dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan Indonesia, sekaligus untuk menghidupkan kembali semangat bahwa kemerdekaan yang telah diperjuangkan bangsa Indonesia adalah milik semua umat manusia.

Baca juga: Pertunjukan seni dan pawai meriahkan HUT ke-77 RI di Tokyo
Baca juga: Dubes ajak WNI di Jepang bangkit lebih kuat di momentum HUT RI


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022