Ada sebanyak 50 orang yang mengikuti kegiatan ini
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Cabang Kota Malang menggelar sejumlah perlombaan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan RI.

Ketua Gerkatin Cabang Kota Malang Sumiati di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan bahwa lomba yang digelar untuk memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan RI tersebut merupakan yang pertama kali sejak terjadi pandemi COVID-19.

"Ini untuk merayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI. Sudah dua tahun tidak bisa dilaksanakan karena COVID-19, baru kali ini kembali digelar," kata Sumiati.

Sumiati menjelaskan perlombaan yang dilaksanakan secara gotong royong tersebut diikuti oleh kurang lebih sebanyak 50 orang peserta. Mayoritas peserta yang mengikuti perlombaan tersebut merupakan penyandang difabel tuna rungu.

Baca juga: Sebanyak 2.278 narapidana di Lapas Malang terima remisi

Menurutnya, ada tujuh perlombaan yang digelar dan diikuti oleh penyandang difabel tersebut, di antaranya adalah makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, balap karet, bola kardus, benang jarum dan lomba rias wajah dan model.

"Ada sebanyak 50 orang yang mengikuti kegiatan ini. Selain berlomba, mereka juga senang karena sudah lama tidak bertemu, sudah dua tahun. Hadiah yang diberikan merupakan hasil donasi," katanya.

Dalam Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI tersebut, Gerkatin Cabang Kota Malang juga berharap Pemerintah Kota Malang bisa memberikan kesempatan yang sama kepada para penyandang difabel.

"Kami berharap bisa diperjuangkan, supaya bisa seperti orang normal yang lainnya. Bisa bekerja di kantor-kantor pemerintahan juga," katanya.

Baca juga: Manajemen RSUD tabur bunga di makam pejuang dr Saiful Anwar

Perlombaan yang digelar di salah satu rumah di kawasan Jalan Besar Ijen tersebut, juga seperti lomba-lomba lain yang digelar oleh masyarakat Kota Malang. Para peserta mengenakan baju bernuansa merah putih dan tampak bersemangat untuk melakukan perlombaan.

Salah satu peserta lomba Ponco Adi Nugroho yang juga merupakan penyandang difabel tuna rungu tersebut mengatakan bahwa lomba yang digelar untuk memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI tersebut bisa menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Saya merasa senang, karena seru bisa tertawa melihat teman-teman. Saya juga pernah mengikuti lomba di rumah, saya merupakan satu-satunya penyandang difabel," kata mahasiswa jurusan sistem informasi Universitas Merdeka Malang itu.

Ia berharap pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan kebutuhan khusus bagi para penyandang difabel. Hal itu bertujuan agar kehidupan para penyandang difabel khususnya di Kota Malang bisa lebih dimudahkan dan dapat bekerja secara mandiri.

"Semoga pemerintah bisa menyediakan akses bagi penyandang difabel, agar memudahkan kehidupan kami, supaya kami bisa bekerja mandiri, jujur dan disiplin," katanya.

Baca juga: Bus mengangkut puluhan siswa terperosok saat akan berwisata di Malang

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022