Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah Redjalam menilai pembenahan dan restrukturisasi BUMN yang sekarang tengah dijalankan Menteri Erick telah terlihat hasil nyata.

"Dengan membentuk beberapa holding, maka fokus pemerintah untuk mengembangkan BUMN akan lebih fokus dan mudah," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Piter memandang Menteri Erick termasuk figur yang sangat berani karena tak segan menindaklanjuti potensi korupsi yang terjadi di BUMN ke proses hukum. Bahkan kasus Garuda yang dianggap sudah selesai, tetap dilanjutkan oleh Menteri Erick.

"Saya mengapresiasi langkah tegas Menteri Erick dalam melakukan bersih-bersih di BUMN. Ketegasan dan konsistensi ini saya nilai sangat bagus," kata Piter.

Lebih lanjut ia berharap langkah pembenahan BUMN yang sudah dimulai Menteri Erick dapat terus dilanjutkan, tidak hanya di Asabri, Jiwasraya, dan Garuda saja, tetapi di seluruh BUMN, sehingga nantinya seluruh BUMN menjadi lebih baik.

Menurut Piter, kunci sukses dari pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih yang saat ini terjadi karena konsistensi Menteri Erick. Langkah yang dilakukan itu tak cukup hanya dilakukan selama lima tahun, tetapi perlu dibuatkan sistem pengawasan yang kuat dan berkelanjutan agar BUMN dapat terus sehat.

"Pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih di BUMN harus menjadi program berkelanjutan, seperti memilih komisaris dan direksi BUMN yang memiliki kapasitas dan kapabilitas. Selain itu perlu ditingkatkan pengawasan terhadap BUMN, sehingga pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih tak hanya tergantung pada sosok," terang Piter.

"Memang dengan adanya Menteri Erick di BUMN pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih menjadikan BUMN semakin membaik. Saya tahu persis Menteri Erick tengah membuat sistem pengawasan BUMN," imbuhnya.

Piter percaya BUMN yang sehat mampu menjadi pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat saat ini perusahaan-perusahaan pelat merah sudah menunjukkan kiprahnya sebagai sokoguru perekonomian nasional.

"Saya berharap dengan pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih yang dilakukan Menteri Erick, kekuatan BUMN tak hanya pada sektor perbankan, telekomunikasi, dan pertambangan energi. Saya mengharapkan peran dan kiprah lebih BUMN di sektor pertanian dan manufaktur, justru sektor tersebut yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," pungkas Piter.

Pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI bersama DPD RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022) Presiden Joko Widodo mengungkapkan keberhasilan pemberantasan kasus korupsi yang terjadi di perusahaan BUMN. Kasus besar yang berhasil ditangani seperti Jiwasraya, Asabri, dan Garuda.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini proses hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi di BUMN sudah berjalan. Erick menegaskan program bersih-bersih di BUMN bukan program penegakan hukum saja, tetapi melakukan perbaikan sistem pengawasan di BUMN.

Baca juga: Holding Danareksa, BUMN Spesialis Transformasi Pertama di Indonesia

Baca juga: DPR dorong Holding BUMN Farmasi tingkatkan akses pelayanan kesehatan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022