London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (17/8) setelah mencatat keuntungan selama 3 hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,27 persen atau 20,31 poin menjadi menetap di 7.515,75 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,36 persen atau 26,91 poin menjadi 7.536,06 poin pada hari Selasa (16/8) setelah menguat 0,11 persen atau 8,26 poin menjadi 7.509,15 poin pada hari Senin (15/8), dan meningkat 0,47 persen atau 34,98 poin menjadi 7.500,89 poin pada hari Jumat (12/8).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan properti yang mendesain, mengembangkan, dan membangun unit rumah hunian Inggris Persimmon PLC anjlok 7,84 persen, serta perusahaan konsultan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group PLC tergelincir 5,40 persen.

Sementara itu, Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia, terdongkrak 1,36 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mendistribusikan HVAC dan perlengkapan industri Inggris Ferguson PLC bertambah 1,06 persen, serta perusahaan industri minuman beralkohol multinasional Inggris dengan kantor pusat di London, Diageo PLC menguat 1,05 persen.

Baca juga: Saham Inggris perpanjang reli, indeks FTSE 100 bertambah 0,36 persen
Baca juga: Saham Inggris finis di zona hijau, indeks FTSE 100 menguat 0,11 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022