Jakarta (ANTARA) - Kerja sama China dengan para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lainnya menjadi topik hangat dalam ajang Pameran Internasional Jalur Sutra keenam yang berlangsung di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut.

Sejak awal tahun ini, China aktif mempromosikan implementasi berkualitas tinggi dari perjanjian RCEP, menyediakan layanan yang lebih baik dan lingkungan bisnis yang lebih bebas dan nyaman untuk kalangan industri dan komersial di berbagai negara, membantu perusahaan-perusahaan memahami peluang RCEP dengan lebih baik lagi, seperti dikatakan Li Fei, Asisten Menteri Perdagangan China.

Dalam menghadapi situasi internasional yang bergejolak dan pandemi COVID-19, RCEP mulai memberikan manfaat pembangunannya pada paruh pertama 2022.

Nilai impor dan ekspor China dengan anggota-anggota RCEP lainnya tumbuh 7,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, sedangkan pertumbuhan perdagangan pada Juli mencapai 18,8 persen, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan China.

Dalam pertemuan meja bundar yang berfokus pada kerja sama ekonomi dan perdagangan regional China (Shaanxi)-RCEP, para peserta menjajaki berbagai peluang kerja sama dan pembangunan regional sejak perjanjian RCEP itu mulai berlaku pada 1 Januari tahun ini.

Sebagai ketua bergilir Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, Kamboja senantiasa menjaga hubungan dekat dengan negara-negara anggota RCEP dan secara efektif mempromosikan implementasi perjanjian RCEP. RCEP merupakan kesepakatan perdagangan bebas terbesar di dunia antara 10 negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Som Visal, Konsul Jenderal Kamboja di Xi'an, mengatakan implementasi perjanjian RCEP akan terus memperluas akses pasar antara Kamboja dan China, terutama untuk produk pertanian, industri, dan agro-olahan.

Seiring dengan kian mendalamnya implementasi RCEP, semua bagian China secara aktif mengintegrasikan diri ke dalam mekanisme kerja sama perdagangan baru ini. Sebagai tuan rumah pameran Jalur Sutra yang berlangsung lima hari, yang akan ditutup pada Kamis (18/8), Provinsi Shaanxi secara aktif memperluas ruang kerja sama dengan negara-negara anggota RCEP.

Pada paruh pertama 2022, nilai impor dan ekspor Shaanxi dengan anggota RCEP mencapai 93,27 miliar yuan (1 yuan = Rp2.169) atau sekitar 13,74 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.767), mencakup 39,5 persen dari total perdagangan provinsi tersebut, menurut Sun Jinghu, Wakil Direktur Departemen Perdagangan Provinsi Shaanxi.

Takashima Ryusuke, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang Kantor Beijing, mengatakan bahwa, pada paruh pertama 2022, ekspor Shaanxi ke Jepang meningkat secara signifikan, dan dia berharap untuk semakin memperkuat perdagangan Jepang dengan Provinsi Shaanxi pada paruh kedua tahun ini. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022