Brasilia (ANTARA) - Kepolisian federal Brazil pada Rabu (17/8) menuduh Presiden Jair Bolsonaro menakut-nakuti penggunaan masker selama pandemi dan memberikan imbauan sesat bahwa penerima vaksin COVID-19 berisiko tertular AIDS.

Lewat sebuah dokumen yang dilayangkan ke Mahkamah Agung Brazil, seorang utusan kepolisian mengatakan upaya Bolsonaro untuk melanggar protokol kesehatan COVID-19 adalah perbuatan kejahatan.

Selain itu, upaya Bolsonaro yang menghubungkan AIDS dengan vaksinasi merupakan pelanggaran ringan.

Polisi meminta Hakim MA Alexandre de Moraes, penanggung jawab penyelidikan tersebut, agar memberi wewenang kepada kepolisian untuk mendakwa Bolsonaro dan pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: Bolsonaro resmi calonkan diri kembali sebagai presiden Brazil

Dalam siaran langsung di media sosial pada Oktober lalu, Bolsonaro, tanpa bukti apa pun, mengatakan bahwa laporan pemerintah Inggris menunjukkan bahwa orang yang menerima vaksin COVID-19 lengkap mengidap AIDS.

Bolsonaro, yang menolak disuntik vaksin, ditutup  sementara dari Facebook dan Youtube usai melontarkan pernyataan itu.

Polisi mengatakan perlu langkah ekstra untuk menyimpulkan penyelidikan, termasuk mendengarkan keterangan dari Bolsonaro.

Kantor pengacara, yang biasanya menawarkan perwakilan hukum untuk presiden, tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bolsonaro bela eks menteri Brazil yang ditangkap atas tuduhan korupsi
Baca juga: Putra Bolsonaro: Politik Brazil mungkin tak stabil setelah pemilu

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022