PKT berkomitmen mendukung cita-cita Presiden Jokowi untuk hilirisasi industri, sehingga Indonesia ke depan tidak hanya mengekspor bahan mentah agar tidak terjebak middle income trap
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) pada momen peringatan Kemerdekaan RI menekankan komitmen untuk mendukung program strategis pemerintah dalam melakukan hilirisasi industri untuk kemajuan bangsa di masa mendatang.

"PKT berkomitmen mendukung cita-cita Presiden Jokowi untuk hilirisasi industri, sehingga Indonesia ke depan tidak hanya mengekspor bahan mentah agar tidak terjebak middle income trap," kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Rahmad mengatakan bahwa hilirisasi menjadi salah satu strategi PKT dalam menjawab tantangan, mengingat perusahaan tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha, melalui strategi pertumbuhan jangka panjang (growth strategy).

Growth Strategy berfokus pada pada tiga pilar utama, yaitu keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, dan keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

“Dari hal itu, PKT dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dengan berorientasi pada penerapan prinsip ESG,” kata Rahmad.

Rahmad yang memimpin upacara pengibaran bendera pada hari peringatan Kemerdekaan RI di halaman Kantor Pusat PKT, Rabu (17/8), menyampaikan bahwa PKT sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara terus melakukan inovasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

Sementara dari sisi Clean Energy, PKT mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui PLTS atap yang terpasang di seluruh area perkantoran, guna mengurangi dampak perubahan iklim. Di samping menetapkan target net zero carbon emission di tahun 2050, dengan pengurangan emisi karbon sebesar 30 persen pada dekade pertama di tahun 2030.

"Salah satu upaya yang dilakukan, PKT mulai penggunaan motor listrik untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional. Langkah ini akan terus dikembangkan PKT guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan," kata Rahmad.

Dia mengatakan PKT senantiasa mengedepankan prinsip industri hijau dalam aktivitas bisnis yang mencakup efisiensi energi, efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong hingga efisiensi pemakaian air. Termasuk pengembangan konservasi lingkungan dan ekosistem perairan melalui berbagai upaya.

Di antaranya konservasi terumbu karang di perairan Bontang sejak 2009, dengan komitmen penurunan 500 unit terumbu buatan setiap tahun. Setelah 13 tahun perjalanan program, kini terdapat 38 genus karang di seluruh area konservasi PKT, dengan pertumbuhan soft coral maupun hard coral relatif normal. Begitu pula dengan metode transplantasi, terus dikembangkan menggunakan enam jenis bibit dengan monitoring berkala mulai tiga bulan hingga satu tahun.

Selanjutnya program konservasi serta diversifikasi mangrove dan budidaya kepiting, dengan memberdayakan masyarakat dalam pembibitan dan penanaman mangrove yang tercatat telah ditanam sebanyak 320 ribu lebih, dengan komitmen 20-25 ribu bibit dalam satu tahun.

“Karena itu pada HUT RI tahun ini PKT turut menggelar upacara dan pengibaran bendera di bawah laut, sebagai representasi komitmen perusahaan dalam menjaga ekosistem perairan dan lingkungan secara berkesinambungan,” kata Rahmad Pribadi.


Baca juga: PKT paparkan tekan emisi 436 ribu ton pada Presidensi G20
Baca juga: Demplot NPK Pelangi JOS tingkatkan panen bawang 24 persen
Baca juga: Pupuk Kaltim kenalkan ragam produk unggulan ke petani

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022