Jakarta (ANTARA) - Jalur kereta cepat paling utara di China, tepatnya di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, telah mengangkut sekitar 81 juta penumpang dengan aman dalam tujuh tahun terakhir, atau menunjukkan perkembangan baik dalam jalur kereta cepat negara itu yang dibangun untuk daerah-daerah di pegunungan Alpen yang dingin, kata otoritas perkeretaapian setempat.

Pada 17 Agustus 2015, jalur kereta cepat pertama di provinsi itu, yakni dari ibu kota provinsi, Harbin, ke Kota Qiqihar, dioperasikan dan menjadi jalur kereta cepat paling utara di China yang beroperasi. Saat ini, jalur kereta Harbin-Qiqihar memiliki jumlah kereta terbesar dan angka penumpang tertinggi di antara jalur-jalur kereta cepat di Heilongjiang.

Terletak di salah satu daerah paling dingin di China, kereta-kereta multiple-unit yang beroperasi di rel tersebut dimodifikasi khusus untuk mengatasi kondisi beku, menurut China Railway Harbin Bureau Group Co., Ltd.

Kini, jalur kereta Harbin-Qiqihar dapat memungkinkan kereta melaju dengan kecepatan tertinggi 250 kilometer per jam. Dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 setiap hari, setidaknya satu kereta peluru melewati jalur antara Harbin dan Qiqihar setiap jamnya. Jalur kereta tersebut mencatatkan arus penumpang harian rata-rata sekitar 43.000 orang pada puncaknya di 2019, peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan sekitar 30.000 orang pada 2015.

Pada 2021, setelah diintegrasikan ke dalam jaringan jalur kereta nasional, waktu tempuh kereta peluru dari Qiqihar ke Beijing telah dipersingkat dari delapan setengah jam menjadi sekitar tujuh jam.

Saat ini, 14 pasang kereta multiple-unit dengan destinasi di luar Heilongjiang dan 24,5 pasang kereta dengan tujuan tempat-tempat di dalam provinsi itu telah diluncurkan melalui jalur kereta Harbin-Qiqihar oleh grup tersebut. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022