Saya percaya bahwa seiring dengan pilihnya belanja masyarakat, akan turut mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melansir nilai ekspor produk furnitur nasional menembus 2,5 miliar dolar AS pada 2021 atau naik 33 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,9 miliar dolar AS.

“Saya percaya bahwa seiring dengan pilihnya belanja masyarakat, akan turut mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya usai menghadiri Pembukaan Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022 di Jakarta, Kamis.

Industri furnitur memiliki peranan yang penting terhadap peningkatan kinerja sektor manufaktur dan ekonomi nasional.

Hal ini tercermin dari capaian nilai ekspor produk furnitur nasional yang menembus 2,5 miliar dolar AS pada 2021 atau naik 33 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,9 miliar dolar AS.

Menperin memberikan apresiasi atas terselenggaranya IFEX 2022 karena selama ini terbukti membawa efek positif terhadap industri furnitur di Indonesia, sehingga pasar furnitur bisa terus berkembang.

“IFEX ini merupakan pameran furnitur terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” ujarnya.

Menperin mengemukakan, sejumlah hasil kajian menunjukkan adanya peluang bagi industri furnitur di tanah air dalam mengisi pasar global. Misalnya, Centre for Industrial Studies (CSIL) memperkirakan konsumsi furnitur global pada tahun 2022 akan tumbuh sebesar 3,9 persen. Pertumbuhan ini akan diangkat oleh kebijakan stimulus Recovery and Resilience Facility di Uni Eropa.

“Hasil studi CSIL diperkuat juga oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista, yang memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari 1,3 triliun dolar AS pada tahun 2020 menjadi 1,6 triliun dolar AS pada 2025,” ungkapnya.

Di pasar domestik, aksi afirmatif pemerintah untuk mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) juga mesti menjadi momentum bagi industri furnitur untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produknya.

Untuk itu, industri furnitur dan kerajinan dalam negeri harus memberikan perhatian khusus terhadap pengurusan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar dapat menjual produknya di e-Katalog.

Kementerian Perindustrian pada tahun ini telah menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk.

“Untuk tahun depan, kami tengah memperjuangkan penambahan anggaran agar jumlah sertifikat TKDN gratis bertambah menjadi 10.000 produk,” sebut Agus.

Upaya tersebut untuk menjangkau lebih banyak industri dalam negeri khususnya sektor IKM dalam program sertifikasi TKDN.

"Kami membuka pintu bagi para pelaku industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk memanfaatkan program tersebut. Kami upayakan agar sertifikasi TKDN ini di tahun yang akan datang tidak hanya makin murah tetapi juga makin cepat,” imbuhnya.

Baca juga: Menperin pastikan kayu dan rotan tersedia dukung industri furniture
Baca juga: Menperin sebut akan intensifkan serapan produk furniture dalam negeri
Baca juga: Menperin ingin wujudkan ekspor furnitur 5 miliar dolar pada 2024

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022