Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Telmaizul Syatri di Banda Aceh, Kamis, mengatakan Bandara SIM merupakan satu dari beberapa bandar udara di Indonesia yang ditetapkan sebagai pintu keluar masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri.
"Dengan ditetapkannya sebagai pintu masuk dan keluar, maka akan orang yang bepergian maupun kedatangan dari luar negeri di Bandara SIM," kata Telmaizul Syatri.
Guna mendukung kebijakan pemerintah tersebut, kata Telmaizul Syatri, pihaknya menyiapkan semuanya, termasuk sarana pendukung pemeriksaan keimigrasian bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Apalagi, kata dia, sebelumnya Bandara SIM juga pernah menjadi pintu keluar masuk pelaku perjalanan luar negeri. Namun, pandemi COVID-19 membuat akses keluar masuk pelaku perjalanan luar negeri dihentikan.
"Kami sebagai pemangku tugas keimigrasian tentu harus siap dan mendukung pembukaan kembali Bandara SIM melayani penerbangan internasional," kata Telmaizul Syatri.
Telmaizul Syatri mengatakan pihak juga sudah berkoordinasi dengan Angkasa Pura II Aceh serta membahas kesiapan dan tata letak kedatangan dan keberangkatan penumpang internasional di Bandara SIM.
"Kami juga sudah mengecek sarana dan prasarana pendukung proses pemeriksaan keimigrasian. Semuanya sudah siap, baik sarana maupun sumber daya manusia," kata Telmaizul Syatri.
Terkait kapan ada penerbangan internasional di Bandara SIM, Telmaizul Syatri mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima informasi kapan ada penerbangan dari luar negeri ke bandara tersebut.
"Kami belum tahu kapan. Namun, yang pasti kami sudah siap melayani proses keimigrasian penumpang pesawat penerbangan internasional, baik kedatangan maupun keberangkatan dari luar negeri," kata Telmaizul Syatri.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
