Jakarta (ANTARA) - Timnas bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia BWF 2022 langsung melakukan fase pemulihan kondisi setibanya di Tokyo, Jepang setelah melalui perjalanan selama delapan jam dari Jakarta, Kamis pagi.

"Puji Tuhan, tim sudah tiba dengan selamat di Tokyo. Kondisi anak-anak dalam keadaan baik dan bersemangat. Hanya memang cukup melelahkan karena tadi kami penerbangan pagi jam enam dan baru tiba di sini sekitar jam tujuh malam," kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky lewat informasi tertulisnya.

Rionny menceritakan, saat rombongan tiba di Bandara Narita mendapat sambutan yang cukup meriah dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang. Setelah itu, tim Indonesia langsung bertolak menuju hotel yang berjarak kurang lebih 72 km dengan menempuh waktu perjalanan selama satu jam 30 menit dengan bus.

Baca juga: Sektor putra tumpuan PBSI raih gelar di Kejuaraan Dunia 2022

Sesampainya di hotel, tim pun bergegas melakukan tes PCR sebagai syarat yang diajukan panitia pelaksana dan setelahnya baru diperbolehkan menuju kamar untuk beristirahat.

"Tim sudah melakukan uji PCR di Tanah Air dua hari sebelum keberangkatan dan setibanya di sini kami PCR lagi. Ini merupakan syarat dari panitia pelaksana mengingat di Jepang angka penyebaran COVID-19 masih cukup tinggi," tuturnya.

Rionny juga menyampaikan bahwa hari ini para atlet tidak diberikan program latihan apapun, karena fokus untuk pemulihan kondisi dengan memberikan asupan makan dan istirahat yang cukup.

"Dengan demikian hari ini saya dan tim pelatih tidak memberikan program latihan apapun. Para atlet saya minta untuk makan yang bagus dan tidur yang cukup saja untuk mengembalikan kondisi tubuh yang kurang istirahat," jelas Rionny.

Dengan pemulihan hari ini, diharapkan kondisi Skuad Merah Putih bisa kembali fit dan prima untuk menjalani latihan hari Jumat.

Baca juga: Pelatih ganda campuran sambut baik hasil undian Kejuaraan Dunia BWF
Baca juga: Formasi timnas untuk Kejuaraan Dunia BWF 2022 tambah satu pemain

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022