Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah tipis seiring surplusnya neraca transaksi berjalan pada kuartal II 2022.

Rupiah ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.838 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.837 per dolar AS.

Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, surplusnya neraca transaksi berjalan menjadi penahan pelemahan rupiah jelang akhir pekan.

"Hari ini memang ada rilis dari current account yang menunjukkan surplus yang melebar, meski di bawah ekspektasi pasar," ujar Rully.

Bank Indonesia mencatat neraca transaksi berjalan surplus sebesar 3,9 miliar dolar AS atau 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2022, naik signifikan dari capaian surplus pada kuartal sebelumnya 0,4 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari PDB.

Kinerja transaksi berjalan tersebut terutama didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas beriringan dengan harga komoditas global yang tetap tinggi.

Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat, dipengaruhi oleh kenaikan impor merespons peningkatan permintaan seiring dengan kenaikan mobilitas masyarakat, serta tingginya harga minyak dunia.

"Kalau dari global masih dipengaruhi oleh spekulasi akan seberapa agresif Fed Fund Rate akan dinaikkan pada FOMC meeting bulan September mendatang," kata Rully.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.861 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.838 per dolar AS hingga Rp14.873 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.858 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.822 per dolar AS.

Baca juga: BI selenggarakan Festival Rupiah Berdaulat Bank Indonesia 2022
Baca juga: Dolar sentuh tertinggi 1 bulan, pejabat Fed bicarakan suku bunga naik
Baca juga: Yuan tergelincir 263 basis poin menjadi 6,8065 terhadap dolar AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022