Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh meluncurkan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) dalam upaya mempercepat penanganan stunting dan capaian sejumlah imunisasi di provinsi setempat.

Program tersebut diluncurkan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki di Banda Aceh, Jumat, dan menugaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah selaku Kepala Satgas Penanganan Stunting Aceh guna mengawal gerakan tersebut di seluruh kabupaten/kota.

“Pelaksanaannya akan kita duplikasi seperti Gerakan Masker Aceh (GEMA), di mana setiap SKPA akan berpartisipasi dan terjun langsung ke kabupaten/kota yang telah ditentukan,” kata Taqwallah.

Ia mengatakan untuk memaksimalkan program dan penyamaan persepsi dengan semua pemangku kepentingan, pihaknya menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan para Sekda Kabupaten/Kota se-Aceh.

Baca juga: Mahasiswa UTU sosialisasi pencegahan stunting bagi warga Aceh Jaya

Baca juga: Anggota DPR ajak warga Aceh gemar konsumsi ikan untuk cegah stunting


Dalam Raker tersebut Sekda menjabarkan berbagai langkah dan upaya yang akan dilakukan pada pelaksanaan GISA yang akan dimulai pada 1 September mendatang.

Tak hanya melibatkan SKPA, pelaksanaan GISA juga akan melibatkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh dan seluruh jajaran BKKBN di kabupaten/kota.

Sekda juga membagikan buku panduan pelaksanaan GISA kepada seluruh Sekda kabupaten/kota dan BKKBN kabupaten/kota serta SKPA yang akan bertugas di masing-masing kabupaten/kota yang telah ditentukan.

“Gali persoalan yang ada di lapangan, agar nantinya kita akan mengetahui upaya dan formula apa yang akan kita lakukan. Setiap daerah tentu memiliki permasalahannya masing-masing, dan ini tentu berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain,” kata Sekda.

Kepala BKKBN Aceh Sahidal Kastri, mengapresiasi GISA yang diluncurkan oleh Pemerintah Aceh, dalam upaya menjadi daya dorong bagi percepatan penanganan stunting dan imunisasi.

Ia menyebutkan angka stunting di Aceh masih berada di atas 30 persen atau masuk dalam 10 besar daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.

“Kami optimistis dengan diluncurkannya GISA hari ini, maka target yang telah ditetapkan oleh Presiden, yaitu pada tahun 2024 angka stunting nasional bisa ditekan menjadi 14 persen akan terwujud,” katanya.*

Baca juga: Baitul Mal siapkan dana Rp600 juta untuk tanggulangi stunting di Aceh

Baca juga: Pemkab Aceh Barat menyepakati penurunan kasus anak kerdil


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022