Jangan bertengkar kamu sukunya apa, agamanya, jangan begitu, itu tidak produktif. Kita keluarga besar se-bangsa se-Tanah Air.
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ingin menekankan bahwa pentingnya persatuan untuk menghindari politik identitas.

"Kita ingin agar Indonesia dalam pemilu akan datang, kita boleh bertengkar, bersilat pikiran beradu pikiran tapi adu konsep dan gagasan, jangan lagi bertengkar soal asal usul suku, agama, itu tidak produktif, kita ingin Indonesia maju,” kata Zulhas, di Banda Aceh, Jumat malam.

Hal tersebut ditegaskan Zulhas itu saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I DPW PAN Provinsi Aceh di Banda Aceh.

Zulhas yang juga Menteri Perdagangan RI itu mengatakan Indonesia begitu luas, sehingga tidak bisa diurus sendiri, tapi harus dengan konsep kolektif kolegial yaitu bergotong royong.

Zulhas mengajak semua pihak secara bersama-sama memikirkan arah pembangunan Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di masa depan.

“Bagaimana kita bisa berdaulat di bidang pangan, kita berdaulat di bidang energi, kita menjadi negara maju tahun 2045, bagaimana caranya itu, boleh kita pertengkaran dalam argumentasi pikiran,” katanya lagi.

Maka, kata Zulhas, sangat diperlukan persatuan dan kebersamaan dengan mengesampingkan politik identitas pada pemilihan umum mendatang.

“Jangan bertengkar kamu sukunya apa, agamanya, jangan begitu, itu tidak produktif. Kita keluarga besar se-bangsa se-Tanah Air,” katanya pula.

Sebelumnya, kata Zulhas, partai KIB yang terdiri atas PAN, Golkar, dan PPP itu telah meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

“Tujuannya ingin kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, sudah dirumuskan,” kata dia menegaskan.
Baca juga: LSI Denny JA: KIB menang di pemilih moderat
Baca juga: Golkar ingatkan penentuan capres-cawapres dibicarakan di KIB

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022