Jakarta (ANTARA) - Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show(GIIAS) pada tahun ini memang mengedepankan kendaraan elektrifikasi selama pameran yang berlangsung sejak 11-21 Agustus 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Indonesia.

Terbukti hal tersebut disambut baik oleh berbagai Agen Pemegang Merek (APM) dari berbagai jenama, mulai dari merek Eropa hingga Asia saling unjuk teknologi bahkan ada beberapa yang sudah memulai penjualan kendaraan elektrik di pasar Indonesia.

Pengenalan kendaraan elektrifikasi tidak hanya dilakukan para brand-brand dari kendaraan penumpang, tapi berbagai brand kendaraan komersial juga mulai memamerkan EV meski banyak yang masih dalam bentuk konsep atau purwarupa.

"Memang sekarang ini brand otomotif memang condong mengarah ke kendaraan elektrifikasi ya semua," ungkap Antoni pengunjung asal Solo, Jawa Tengah di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu.

Meski sudah banyak jenama yang menjajakan kendaraan elektrifikasi pada ajang GIIAS 2022, Antoni mengaku belum mau beralih ke kendaraan elektrifikasi karena infrastruktur yang masih belum memadai.

Antoni yang sering melakukan perjalanan luar kota ini masih merasa kendaraan ramah lingkungan yang cocok untuk pasar Indonesia adalah yang berjenis hybrid.

"Kalau boleh jujur sih, saat ini masih mending ke hybrid dulu saja yah. Karena saya sering melakukan perjalanan luar kota, kalau tiba-tiba mati (mesin) kan saya juga bingung yah ngisi di mana kalau kita lagi di daerah pedalaman," ucap dia.

Baca juga: Wuling fokus kenalkan mobil listrik Air ev di GIIAS 2022

Baca juga: OLX Autos siap terima konsumen jual mobil listrik


Tidak hanya kekhawatiran pada infrastruktur charging station, Antoni juga mengeluhkan harga EV yang relatif mahal jika dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan konvensional.

"Ya, kalau kita lihat mobil kecil ini saja harganya bisa sampai Rp200-300 juta kan, kalau konvensional kita sudah bisa dapat kendaraan yang bisa bawa banyak keluarga," ucap dia sambil menunjuk sebuah EV yang terpajang di pameran itu.

Selain Antoni, Michael Tjandra justru masih menahan diri hingga sampai tahun depan. Dia meyakini bahwa pada tahun depan, akan lebih banyak model dan juga varian terbaru dari masing-masing produsen otomotif di Indonesia yang akan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.

Michael yang datang dari Tanjung Duren, Jakarta Barat, memastikan bahwa dirinya akan beralih ke kendaraan listrik pada tahun depan. Menurut dia, meski harganya yang masih relatif mahal, kendaraan ini memiliki efisiensi yang cukup tinggi.

"Kalau saat ini saya masih menabung dan saya yakin kan tahun depan akan segera beralih ke kendaraan elektrik," ucap dia.

Pada tahun ini GIIAS 2022, memang menghadirkan berbagai kendaraan konvensional (menggunakan mesin berbahan bakar fosil), Hybrid, hingga kendaraan full elektrik yang menjadi fokus Gaikindo pada pameran tahun ini.

Selain itu, GIIAS 2022 juga menjadi ajang pembuktian bagi para pemain industri otomotif. Sebanyak 38 unit kendaraan baru diperkenalkan bahkan diluncurkan untuk masyarakat Indonesia.

Pada tahun ini, GIIAS 2022 diketahui lebih mengedepankan edukasi mengenai kendaraan elektrifikasi dan juga teknologi yang terkait.

Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia sudah sangat gencar mempromosikan kendaraan yang ramah lingkungan. Pada 2060, Indonesia memiliki target untuk mencapai netralitas karbon (net zero emissions/NZE).

Istilah NZE belakangan ini juga menjadi istilah yang sangat populer setelah diadakannya Paris Climate Agreement tahun 2015. Program tersebut bertujuan untuk menekan pencemaran lingkungan yang berpotensi mengakibatkan pemanasan global.

Pada kesempatan ini, pemerintah memiliki lima prinsip utama untuk terus mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan seperti meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan yang terakhir pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).

Sebagaimana diketahui bersama, untuk menuju elektrifikasi Indonesia sudah mempersiapkan berbagai hal mulai dari Perpres No. 55 Tahun 2019, PP No. 74 Tahun 2019, UU No. 1 Tahun 2022, Permenperin No. 36 Tahun 2021, Permenperin No. 6 Tahun 2022, Permenperin No. 28 Tahun 2020, hingga Permenperin No. 7 Tahun 2022.

Baca juga: Produsen mobil Malaysia Proton teken kesepakatan jual mobil listrik

Baca juga: Rasakan nikmatnya kendaraan elektrik bisa dilakukan di GIIAS 2022

Baca juga: Mobil energi baru China kian populer di Yordania
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022