Jayapura (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Papua menggandeng 60 usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam acara Festival Kopi yang akan berlangsung pada 23-27 Agustus mendatang di Jayapura, bersamaan dengan dilaksanakannya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di kota tersebut.

Kepala Perwakilan BI Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Senin mengatakan, Festival Kopi tahun 2022 tahun ini merupakan acara kelima yang dilaksanakan BI Papua sejak tahun 2018 lalu.
 
Festival Kopi kali ini dilaksanakan bersamaan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang digelar di GOR Cenderawasih Jayapura.
 
Selain itu, animo pengusaha ikut di Festival Kopi dinilai terus meningkat, kata Juli dalam bincang dengan awak media secara virtual.
 
Diakui, BI Papua berupaya untuk mempromosikan kopi namun hingga kini permintaan kopi dari Papua masih sulit dipenuhi.
 
Kontinuitas itu, ujar dia, merupakan hal yang harus dipastikan karena para pengusaha yang bergerak di komoditi kopi baik di dalam maupun luar negeri ingin memasok kopi asal Papua.
 
"BI akan membantu mempromosikan kopi Papua baik di dalam maupun di luar negeri agar lebih terkenal namun berharap kontinuitasnya terjaga," kata Juli Winantya.
Baca juga: Potensi komoditas kopi dapat bantu menjaga alam Papua

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Papua sangat besar karena memiliki pelbagai produk unggulan daerah yang dapat diangkat hingga mancanegara.

Sejumlah produk tersebut antara lain lukisan kulit kayu, produk kerajinan kriya, dan wastra (kain tradisional).

“Jadi cukup menjanjikan karena Papua memiliki uniqueness terkait dengan produk-produk yang mereka hasilkan,” kata Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop Christina Agustin secara virtual di Jakarta, Kamis (18/8).

Ketika masa pandemi COVID-19, UMKM di Papua dinyatakan mengalami keterpurukan seperti di daerah lainnya. Mengingat masyarakat Papua terbiasa dengan mengerjakan sesuatu secara alamiah dan tradisional, lanjutnya, keadaan daerah tersebut saat pandemi dirasa tidak lebih berat dibandingkan dengan Pulau Jawa.

“Waktu saat pandemi, kami selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan dinas koperasi dan UKM di provinsi maupun kabupaten/kota Papua dan Papua Barat. Karena pandemi, kami melakukan segala sesuatu secara digital dan virtual, dan semuanya berjalan lancar,” ungkap Christina.

Minggu lalu, Kemenkop disebut telah mengajak beberapa universitas dan lembaga inkubator di Papua untuk mengikuti peningkatan kapasitas pengelola lembaga inkubator di Bali. Mereka disebut memperoleh pelatihan dengan baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kepada tenant, startup, UKM, atau para wirausaha pemula di Papua.

Baca juga: Kopi didorong jadi produk agribisnis unggulan lewat expo

Pewarta: Evarukdijati
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022