Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali membuka dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir di Desa Torue, Kecamatan Torue, yang dilanda banjir lagi pada Senin (22/8).

"Kegiatan mendesak saat ini pemenuhan logistik terutama makan siap saji bagi warga terdampak dan pembersihan rumah warga yang masih terendam lumpur," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Moh Rivai saat dihubungi dari Kota Palu, Selasa.

Selain membantu penyediaan makanan dengan membuka dapur umum, ia mengatakan, pemerintah daerah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak banjir menggunakan satu mobil tangki.

"Warga tidak bisa mencuci maupun memasak dan sebagian rumah mereka masih terendam lumpur, oleh karena itu air bersih sangat dibutuhkan," kata Rivai.

Ia mengatakan bahwa tim reaksi cepat BPBD dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sejak kemarin telah membantu warga Torue membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir, yang untuk ketiga kalinya melanda desa tersebut.

Menurut dia, banjir yang melanda Torue kali ini menyebabkan permukiman warga tergenang sehingga sejumlah warga harus mengungsi, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

​​​​​​"Warga terpaksa mengungsi di masjid dan posko pengungsian yang disiapkan Tagana. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," ujar Rivai.

Ia menjelaskan bahwa BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Pertanahan Parigi Moutong, BPBD Sulawesi Tengah, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, serta pemerintah kecamatan dan pemerintah desa sedang membahas upaya untuk mencegah banjir berulang di daerah Torue.

"Banjir susulan dua kali terjadi selama Bulan Agustus. Kami berharap dari pertemuan ini tercipta solusi yang konkret, supaya banjir lagi menjadi ancaman bagi warga desa setempat," katanya.

Rivai mengemukakan bahwa banjir susulan di Desa Torue antara lain terjadi karena tanggul tidak mampu menahan peningkatan debit air sungai sehingga jebol. Akibatnya, air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya.

"Oleh karena itu, dinding sungai harus diperkokoh... Jika hanya mengandalkan tanggul darurat hasil pengerukan tidak ada kekuatan menahan debit air," demikian Rivai.

Baca juga:
BPBD: Banjir susulan di Desa Torue akibat tanggul darurat jebol
BPBD: Pemda Sulteng akan bangun 10 blok huntara korban banjir Torue

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022