Sorong (ANTARA) - Tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, akibat hujan deras yang turun sejak Senin (22/8) hingga Selasa dini hari telah menyebabkan dua orang meninggal dunia, dua orang terluka, dan dua rumah warga rusak berat menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurut Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone di Sorong, Selasa, tanah longsor menyebabkan dua orang meninggal, satu orang terluka, dan satu rumah rusak berat di wilayah Kelurahan Pal Putih. Rumah yang rusak berada di Jalan Rufei Tanjung Batu.

Selain itu, Herlin melanjutkan, tanah longsor menyebabkan satu orang terluka dan satu rumah rusak berat di wilayah Kelurahan Puncak Cenderawasih. Rumah yang rusak berada di Jalan Pulau Kasim.

Herlin menjelaskan bahwa BPBD berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan, Kepolisian, dan TNI untuk menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kota Sorong.

"BPBD belum membuka posko tanggap darurat, namun kantor disiagakan untuk menerima pengaduan masyarakat," katanya.

Menurut dia, Pemerintah Kota Sorong akan menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayahnya.

Surat keputusan mengenai penetapan status tanggap darurat bencana, dia mengatakan, masih menunggu tanda tangan dari Penjabat Wali Kota Sorong yang dilantik Selasa.

Baca juga:
Sorong terkepung banjir, dua orang meninggal dunia akibat longsor
Hujan deras sebabkan banjir dan tanah longsor di Sorong

 

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022