Minahasa Selatan (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Thorie R Joseph mengatakan relokasi korban bencana longsor pesisir Amurang dilakukan secara bertahap.

"Artinya, sangat bergantung pada kesiapan hunian tetap yang dibangun pemerintah pusat," kata Thorie di Manado, Selasa.

Baca juga: Balai Sungai sarankan pemukiman zona bahaya Pantai Amurang direlokasi

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kata dia, akan membangun sebanyak 114 unit hunian tetap.

"Ada 114 keluarga yang saat ini menempati hunian sementara yang dibangun pemerintah daerah. Tinggal tunggu dibangun hunian tetap, kalau lebih cepat akan lebih baik," katanya.

Warga yang menempati hunian sementara tersebut adalah keluarga yang kehilangan tempat tinggal saat terjadi bencana longsor pesisir Amurang pada 15 Juni 2022.

Baca juga: Pemkab beri modal usaha korban bencana longsor pantai Amurang-Sulut

"Mereka berada di radius 0-30 meter dari garis pantai," katanya.

Meskipun tidak lagi menempati tempat-tempat pengungsian, kata dia, pemerintah daerah tetap menjamin kebutuhan pangan warga yang saat ini tinggal di hunian sementara.

"Mereka diberikan beras, ada juga minyak goreng, kami tetap menjamin ketersediaan logistik," ujarnya.

Baca juga: Kementerian PUPR: Longsor pantai Amurang bencana geologi

Bencana longsor pesisir Amurang pada pertengahan Juni 2022 tersebut menyebabkan rumah warga hilang ke dasar laut, begitupun dengan jalan dan jembatan serta area wisata yang ada di pesisir.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022