Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menyebut pendekatan lewat seni dan budaya menjadi salah satu strategi dalam menyebarkan pesan dakwah dan paham keagamaan moderat.

"Pendekatan seni dan budaya terbukti mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bersama," ujar Kamaruddin saat membuka Workshop Penggalian Seni dan Budaya Islam di Jakarta, Selasa.

Kamaruddin mengatakan seni dan budaya merupakan instrumen dan sarana menyampaikan pesan-pesan kebaikan, kerukunan, dan kedamaian. Hal tersebut sejalan dengan ajaran Islam yang membawa kasih sayang bagi semesta alam.

Baca juga: Menag nilai moderasi beragama jadi solusi antisipasi potensi konflik

Menurut dia, penyampaian pesan dakwah melalui seni dan budaya akan lebih mudah diterima masyarakat lantaran seni merupakan bahasa universal.

"Seni merupakan bahasa universal yang bisa digunakan lintas agama, lintas budaya, dan lintas etnis. Semua orang suka dan cinta terhadap seni meski dengan tingkat sensitivitas dan naluri yang berbeda," kata dia.

Sementara itu, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Sayid Alwi Fahmi mengatakan bahwa seni dan budaya merupakan sarana yang strategis dalam berdakwah.

Baca juga: Kemenag luncurkan buku moderasi beragama pada gelaran ICROM 2022

​​​​​"Islam sangat menghargai seni dan budaya. Penyebaran Islam pada masa dahulu hingga hari ini masih menggunakan seni dan budaya. Seni dan budaya merupakan sarana yang efektif dalam berdakwah," kata Sayid.

Workshop Penggalian Potensi Seni dan Budaya Islam diikuti perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek. Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari itu, peserta mendapat pelatihan dari para budayawan, seniman, dan praktisi media digital.

Baca juga: Kemenag tegaskan moderasi beragama bukan pemahaman liberal

Mereka diharapkan dapat mengisi konten-konten seni-budaya yang menjunjung nilai-nilai moderasi beragama.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022