Bandung (ANTARA) -
Serial Kabayan Milenial The Series, yang mengandung khazanah budaya Jawa Barat dan melestarikan cerita rakyat tentang Kabayan menyuguhkan pesan toleransi.
 
"Dalam serial tersebut, karakter Kabayan dikemas berbeda," kata Executive Produser Aria Production Pamriadi, di Kota Bandung, Selasa.
 
Aria menuturkan, Kabayan dalam serial tersebut merupakan seorang sarjana pertanian, pintar, inovatif, kreatif, tidak malas, dan bersemangat tinggi.

Baca juga: Kala seni tari balet bawakan kisah "Si Kabayan"
 
"Ini mencerminkan bahwa orang Sunda adalah orang yang cerdas dengan sosok Kabayan. Orang yang pintar, tidak malas, inovatif, kreatif," kata Pamriadi.
 
Peluncurkan Kabayan Milenial The Series dilakukan bertepatan dengan HUT ke-77 Jawa Barat.

Selain itu, Pamriadi juga mengatakan bahwa Kabayan Milenial The Series penuh dengan pesan-pesan perdamaian, toleransi, keberagaman, dan kerukunan. Hal itu dikemas dalam beberapa adegan.
 
"Kabayan Milenial, wajah Jabar yang meng-Indonesia karena ada pembumian Pancasila, ada pesan-pesan moralnya, ada hal-hal yang terkandung dalam serial tersebut," katanya.
 
Kabayan Milenial The Series diproduksi oleh Aria Production. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar pun turut mendukung proses produksi serial tersebut.
 
Ada 12 episode yang akan tayang di TVRI, mulai 1 September mendatang.
 
Sementara itu, salah satu Tokoh Sunda yang berperan sebagai Kepala Desa dalam Kabayan Milenial The Series, Dandan Reza Wardhana, mengatakan bahwa Kabayan Milenial The Series punya spirit baru untuk para pemuda Sunda agar menyukai sosok Kabayan sebagai pemuda Sunda tang inovatif, cerdas, agamis dan berjiwa entrepreneur.
 
Hal itu juga merupakan upaya penguatan karakter pemuda Sunda melalui propaganda film nasional, dan menguatkan posisi pemuda Sunda di kancah nasional dan internasional.

Baca juga: "Kabayan Milenial Bersinar" kisahkan perjuangan di tengah pandemi

Baca juga: Kisah Si Kabayan diangkat jadi web series

Baca juga: Roro Kidul hingga Kabayan, hadir di game terbaru Garena

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022