Jakarta (ANTARA/JACX) - Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai politik yang pernah hadir di Indonesia pada 1965, kemudian bubar dan ditanyatakan sebagai partai terlarang sejak 1966.

Namun pada 14 Agustus, beredar unggahan video di Twitter yang menampilkan sejumlah orang tampak marah di depan rumah warga, hingga melakukan kekerasan fisik.

Unggahan itu diklaim sebagai kemunculan PKI baru.

Salah satu orang yang tampak pada video itu tampak telanjang dada. Dia kemudian tampak memukul dan menendang orang yang muncul dari dalam rumah.

Orang dari dalam rumah, dalam unggahan video berdurasi 30 detik itu, mengenakan baju gamis dan peci putih

Berikut pernyataan yang disertakan pada unggahan yang dilihat lebih dari 166 ribu kali itu:
"Neo PKI PD bermunculan"

Lantas benarkah video tersebut menampilkan PKI yang mulai bermunculan?
 
Unggahan hoaks yang menyebut kemunculan PKI baru. Faktanya, peristiwa yang ditampilkan pada unggahan itu merupakan tindak kriminal di Kuala Lapis, Malaysia. (Twitter)



Penjelasan:
Dilansir dari koran New Straits Times, kejadian pemukulan terhadap pria bergamis dan peci putih seperti terdapat pada video di Twitter itu berlangsung di Kuala Lipis, Malaysia.

Menurut keterangan Kepala Kepolisian Lipis Inspektur Azli Mohd Noor, insiden itu melibatkan sekelompok pria yang mendatangi sekolah tahfiz dan menyerang penjaga sekolah pada 11 Agustus 2022.

Penjaga sekolah itu berusia sekira 30 tahun, sekaligus menjadi guru di sekolah tahfiz itu.

Azli Noor mengatakan, penyelidikan awal mengungkapkan para tersangka telah melampiaskan kemarahan mereka pada penjaga atas harga makanan di pusat tahfiz.

Selain ke penjaga sekolah, para penyerang juga menyerang salah satu siswa di sekolah tahfiz itu.

Dengan demikian, video itu bukan menunjukkan kemunculan PKI baru. Narasi yang disebutkan unggahan Twitter itu merupakan pernyataan yang menyesatkan atau hoaks.

Klaim: PKI baru bermunculan
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Istana Bolehkan PKI di Indonesia

Baca juga: Komnas HAM: Pelabelan PKI tanpa peradilan tidak boleh kembali terjadi

Baca juga: Panglima: Keturunan PKI jangan jadi alasan gagalkan calon prajurit

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022