Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kampanye Sekolah Sehat.

"Mari bergotong royong untuk merevitalisasi UKS melalui kampanye Sekolah Sehat dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

"Kami percaya bahwa syarat utama anak-anak bisa belajar dengan optimal, apalagi dengan merdeka, adalah kesehatan dan kecukupan gizi," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kampanye Sekolah Sehat meliputi kampanye sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi.

Kampanye pemenuhan kebutuhan gizi meliputi edukasi mengenai gizi seimbang melalui "Isi Piringku" dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang; menghindari atau meminimalkan konsumsi makanan cepat saji, makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak; serta kantin sehat.

Upaya untuk mewujudkan sehat fisik meliputi pembiasaan melaksanakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali; melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran; optimalisasi lompat, lari, lempar, dan loncat (4L) melalui kegiatan permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat; optimalisasi kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga; serta pembiasaan jalan kaki.

Sementara kampanye sehat imunisasi meliputi pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak usia sekolah.

Sasaran program revitalisasi UKS melalui kampanye Sekolah Sehat mencakup siswa sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat.

Kampanye Sekolah Sehat dimulai dari SD dan selanjutnya akan diperluas ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sekolah sederajat.

Nadiem mengajak para kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, pelajar, masyarakat, pemerintah daerah, dan swasta mendukung kampanye Sekolah Sehat.

Lebih dari 12.450 sekolah di seluruh Indonesia telah mendapat dukungan dari mitra seperti Awina Sinergi Internasional, Danone Indonesia, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), KAO Indonesia, Maleo Group, Nestle, Nutrifood, Save the Children Indonesia, Twitter, Uni-Charm, dan Unilever untuk mewujudkan Sekolah Sehat.

"Terima kasih kepada mitra-mitra yang saat ini sudah berkomitmen bersama pemerintah dalam mewujudkan Sekolah Sehat. Saya mengajak lebih banyak lagi mitra berkontribusi untuk mewujudkan SDM unggul melalui kampanye Sekolah Sehat," kata Nadiem.

Baca juga:
PB PDGI minta UKS aktif tingkatkan edukasi kesehatan gigi sejak dini
Kota Bogor siapkan UKS untuk dukung pembelajaran tatap muka


Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022