Palangka Raya (ANTARA) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof. Arif Satria mengatakan program Food Estate memerlukan pendekatan sanitifik yang kuat dan obyektif agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian sesuai yang diharapkan.

Arif dalam keterangan resmi yang dikutip di Palangka Raya, Selasa, menekankan pengembangan food estate ke depanya harus berbasis studi kelayakan yang akurat dan obyektif agar benar-benar sesuai harapan.

Dia mengatakan, lokasi food estate yang memang tidak layak sebaiknya jangan dipaksakan, namun lokasi yang potensial harus didorong.

“Food estate adalah wajah pertanian modern yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di dalam suatu kawasan, dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga food estate harus ditangani secara bersama-sama dengan pendekatan scientific yang kuat,” jelasnya,

Arif memberikan apresiasi terhadap kemajuan Program Food Estate di Kalimantan Tengah (Kalteng). Program strategis nasional yang telah dimulai sejak tahun 2020 terus berlangsung sampai sekarang mulai memberikan hasil nyata pada penerapan teknologi pertanian khususnya budidaya padi yang awalnya merupakan lahan rawa, kini menjadi lahan pertanian produktif.

“Progres Food Estate cukup bagus, Indonesia memiliki kawasan lumbung pangan. Budidaya padinya alhamdulillah bagus. Saya mendapatkan langsung informasi di lapangan, benih padi yang ditanam IPB 3S produktivitasnya 7,89 ton/hektar per hektar dan IPB 9G dengan produktivitas 6,2 ton per hektar gabah kering panen," katanya.

Meski ini baru uji coba di skala 4 hektar, kata Arif, Varietas IPB 3S dan IPB 9G bisa menjadi alternatif di lahan food estate ini, di samping Inpari.

“Kita akan bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Pendekatan scientific sudah menjadi keniscayaan dan kita semua harus benar-benar berkolaborasi, bersinergi dengan Universitas di Kalimantan Tengah untuk mewujudkan kemandirian pangan,” kata,l Arif.

Perlu diketahui, Pemerintah Provinsi Kalteng menggandeng IPB University untuk pengembangan program strategis nasional food estate dan program pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan kedaulatan atau kemandirian pangan. Penandatangan kesepakatan bersama dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Nuryakin dan Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Sabtu (20/8).

Baca juga: Pemprov Kalteng gandeng IPB sukseskan PSN Food Estate
Baca juga: Pakar: Indonesia bisa jadi lumbung pangan dunia dengan Food Estate
Baca juga: Guru Besar IPB paparkan empat pilar untuk muluskan "food estate"

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022