Jakarta (ANTARA) - Penurunan permukaan air yang dipicu kekeringan di tiga anak Sungai Yangtze telah memperlihatkan bagian dasar dari Buddha Raksasa Leshan, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang terletak di luar Kota Leshan, Provinsi Sichuan, China barat daya.

Baca juga: Mengintip gelaran festival budaya "Culture meets Garden" di Jerman

Patung Buddha tersebut, yang terpahat pada sebuah tebing di Gunung Leshan dan menghadap ke titik pertemuan tiga sungai, yaitu sungai Minjiang, Qingyi, dan Dadu, dibangun selama 90 tahun dan dimulai pada tahun 713 di masa Dinasti Tang (618-907).

Sejumlah daerah di Jiangsu, Anhui, Henan, Hubei, Zhejiang, Fujian, Jiangxi, Hunan, Guizhou, Chongqing, Sichuan, Shaanxi, Gansu, dan Tibet, telah terdampak kekeringan dengan tingkat sedang hingga parah, menurut Pusat Meteorologi Nasional China. 

Baca juga: Gajah Asia catatkan peningkatan kelahiran di China
Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 23 Agustus 2022 ini menunjukkan Buddha Raksasa Leshan dengan bagian dasarnya terekspos akibat level permukaan air yang rendah di Leshan, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/Shen Bohan).
 Baca juga: Mengunjungi reruntuhan Shimao di Provinsi Shaanxi, China barat laut
Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 23 Agustus 2022 ini menunjukkan Buddha Raksasa Leshan dengan bagian dasarnya terekspos akibat level permukaan air yang rendah di Leshan, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/Shen Bohan)
 
Foto yang diabadikan menggunakan drone pada 23 Agustus 2022 ini menunjukkan Buddha Raksasa Leshan dengan bagian dasarnya terekspos akibat level permukaan air yang rendah di Leshan, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/Shen Bohan)



Baca juga: Kenaikan COVID-19 impor jadi alasan China larang kedatangan WNA

Baca juga: Lebih dari 80.000 turis terdampar di Sanya gegara naiknya COVID-19


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022