Belum lagi hasil bumi Papua seperti kopi, yang begitu diminati berbagai kalangan bahkan diekspor ke mancanegara
Jayapura (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkap perputaran ekonomi melalui transaksi selama kegiatan pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di seluruh Indonesia mencapai lebih dari Rp18,3 milyar.

"Transaksi ekshibisi yang diselenggarakan pada Gernas BBI di berbagai penjuru Indonesia tercatat sebesar Rp18,3 miliar," kata Perry yang hadir secara daring pada puncak acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bertemakan 'Binar Digital Papua' di Jayapura, Papua, Rabu.

Menurut Perry, Gernas BBI benar-benar mengangkat ekonomi kerakyatan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah  (UMKM) se-Indonesia, agar mampu bersaing dalam kompetisi global.

Tampak dari ekspor produk UMKM Indonesia ke pasar global pada 2022 telah mencapai Rp106,9 milyar. Sedangkan penjualan pada kanal-kanal ekosistem digital (e-commerce) mencapai Rp25 milyar.

Sehingga Perry menyimpulkan pencapaian penyelenggaraan Gernas BBI tahun 2022 ini sungguh membanggakan.

Perry mengatakan Bank Indonesia bangga dapat mendukung Gernas BBI melalui peningkatan kapasitas UMKM binaan dan ikut serta melakukan pendampingan dalam setiap pelaksanaan  ekshibisi melalui 46 kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia.

Apalagi kalau melihat nominal pertemuan penjual dan pembeli (business matching), ekspor, pembiayaan, dan penjualan dalam negeri pada 2022, kata Perry, omzet UMKM di Indonesia bisa mencapai angka Rp3,3 triliun.

Di Papua, pemerintah kembali melaksanakan Gernas BBI pada 24 Agustus dengan mengangkat tema Binar Digital Papua, optimalisasi pasar digital menembus pasar global.

Tentu dengan semangat digitalisasi, Gernas BBI berpotensi meningkatkan target pertumbuhan ekonomi Papua saat ini, melalui percepatan siklus ekonomi lokal, memperbaiki ekonomi masyarakat, dan mendorong kebangkitan ekonomi setelah pandemi COVID-19.

Perry optimis Papua bisa membangkitkan ekonomi setelah pelaksanaan Gernas BBI karena UMKM lokal di sana cukup inovatif dan betul-betul mengangkat kearifan lokal yang ada.

Misalnya kain batik dari sanggar batik Phokouw Faa yang menampilkan motif khas Irian Jaya hingga ke Merauke. Adapun motif batik yang dihasilkan sanggar yang membina tujuh perajin itu adalah motif kapak batu, kupu-kupu, cenderawasih, ikan, tifa, dayung, tempayang, patung Asmat dan motif kura-kura.

Selain batik, Papua juga memiliki produk noken yang merupakan kearifan lokal masyarakat Papua.

Dari dua contoh itu saja, kata Perry, sudah menunjukkan wastra-wastra di Papua memiliki keunggulan yang luar biasa.

Belum lagi hasil bumi Papua seperti kopi, yang begitu diminati berbagai kalangan bahkan diekspor ke mancanegara.

Misalnya Kopi Maksum dan Okbab dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Kopi Wamena, serta Kopi Waniai, dan Kopi Tiom dari Lani Jaya.
Baca juga: Luhut: Gernas BBI selama 2020-2022 tarik lebih 11 juta UMKM ke digital
Baca juga: Pemerintah komitmen dorong pertumbuhan UMKM Papua
Baca juga: Warga Papua diajak jadi Creativepreneur Torang Bisa

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022